Sebanyak empat orang penambang dinyatakan meninggal dunia di lokasi tambang emas ilegal di Desa Kusubibi Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara, setelah ke empat korban terjebak di dalam lubang saat hujan deras.
Kapolres Halmahera Selatan melalui Kapolsek Bacan Barat Iptu Zulkifli Machmud saat dihubungi dari Ternate Kamis malam menyebutkan, musibah tersebut terjadi pada Rabu (07/08) kemarin.
Berdasarkan keterangan dari rekan-rekan korban pada Rabu kemarin sekitar pukul 09.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), sebanyak sembilan orang penambang terdiri atas Aji, Jems, PHO, Lukman, Jair Idris, Abjat Sarif, dan Riski serta Rais melakukan penggalian material emas di lokasi tambang.
Kemudian mereka masuk ke dalam lubang untuk mengambil material emas dengan kedalaman sekitar 50-100 meter. Selanjutnya saat ke sembilan penambang itu melakukan proses penggalian material sekitar pukul 16.00 WIT terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga air mengalir masuk ke dalam lubang.
"Melihat derasnya air yang masuk ke lubang, Aldi seorang penjaga pentongan lubang menyampaikan kepada Suhardi bahwa air telah mengalir masuk ke dalam lubang kemudian Suhardi langsung mencoba masuk ke dalam lubang lokasi tempat penggalian emas untuk menghalangi air yang mengalir dengan menggunakan papan kayu," kata Kapolsek.
Kemudian, kata Zulkifli, lima orang penambang Alut, Aji, Jens, PHO, dan Lukman berhasil keluar dari dalam lokasi tersebut, sementara empat orang penambang lainnya yakni Jair Idris, Abjad, Sarif, Riski, dan Rais tidak dapat keluar dari dalam lubang, akibat derasnya air yang masuk ke dalam.
"Suhardi langsung keluar dari dalam lubang untuk menyampaikan informasi tersebut kepada para penambang lain, agar dapat membantu menyedot air dengan menggunakan mesin, supaya empat orang penambang yang masih berada di dalam lubang bisa terselamatkan," kata mantan Kapolsek Gane Timur itu.
Namun, lanjut Kapolsek Bacan Barat, setelah air berhasil disedot dan para korban berhasil dievakusi ke permukaan lubang, ternyata empat orang penambang tersebut sudah meninggal dunia.
Dia menambahkan, ke empat korban itu kemudian dibawa ke Pelabuhan Desa Kusubibi pada Kamis tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIT, selanjutnya pihak keluarga langsung menjemput jenazah mereka dan dibawa ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kapolres Halmahera Selatan melalui Kapolsek Bacan Barat Iptu Zulkifli Machmud saat dihubungi dari Ternate Kamis malam menyebutkan, musibah tersebut terjadi pada Rabu (07/08) kemarin.
Berdasarkan keterangan dari rekan-rekan korban pada Rabu kemarin sekitar pukul 09.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), sebanyak sembilan orang penambang terdiri atas Aji, Jems, PHO, Lukman, Jair Idris, Abjat Sarif, dan Riski serta Rais melakukan penggalian material emas di lokasi tambang.
Kemudian mereka masuk ke dalam lubang untuk mengambil material emas dengan kedalaman sekitar 50-100 meter. Selanjutnya saat ke sembilan penambang itu melakukan proses penggalian material sekitar pukul 16.00 WIT terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga air mengalir masuk ke dalam lubang.
"Melihat derasnya air yang masuk ke lubang, Aldi seorang penjaga pentongan lubang menyampaikan kepada Suhardi bahwa air telah mengalir masuk ke dalam lubang kemudian Suhardi langsung mencoba masuk ke dalam lubang lokasi tempat penggalian emas untuk menghalangi air yang mengalir dengan menggunakan papan kayu," kata Kapolsek.
Kemudian, kata Zulkifli, lima orang penambang Alut, Aji, Jens, PHO, dan Lukman berhasil keluar dari dalam lokasi tersebut, sementara empat orang penambang lainnya yakni Jair Idris, Abjad, Sarif, Riski, dan Rais tidak dapat keluar dari dalam lubang, akibat derasnya air yang masuk ke dalam.
"Suhardi langsung keluar dari dalam lubang untuk menyampaikan informasi tersebut kepada para penambang lain, agar dapat membantu menyedot air dengan menggunakan mesin, supaya empat orang penambang yang masih berada di dalam lubang bisa terselamatkan," kata mantan Kapolsek Gane Timur itu.
Namun, lanjut Kapolsek Bacan Barat, setelah air berhasil disedot dan para korban berhasil dievakusi ke permukaan lubang, ternyata empat orang penambang tersebut sudah meninggal dunia.
Dia menambahkan, ke empat korban itu kemudian dibawa ke Pelabuhan Desa Kusubibi pada Kamis tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIT, selanjutnya pihak keluarga langsung menjemput jenazah mereka dan dibawa ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024