Ambon (Antara Maluku) - Para kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maluku tetap menghormati hasil putusan kongres Bali 2010 terkait figur calon presiden (capres) RI 2014.

"Salah satu keputusan kongres menyatakan hak prerogatif ada di tangan ketua umum partai (Megawati Soekarno Putri) untuk menentukan dan memutuskan kandidat yang akan dicalonkan," kata anggota DPD PDI Perjuangan Maluku, Thobyhen Sahureka di Ambon, Kamis.

Thobyhen dikonfirmasi terkait adanya sebagain elit parpol berlambang banteng moncong putih itu yang mengatakan Megawati Soekarno Putri akan maju sebagai capres, namun ada sebagian lainnya berkata lain.

Tapi selaku kader partai, kebijakan yang sudah digariskan dalam keputusan kongres Bali harus dijunjung tinggi dan tidak bisa diraba-raba kandidat mana yang akan disiapkan untuk maju sebagai capres.

Menurut Thobyhen, selaku kader partai di daerah atau pun di tingkat pusat lebih baik bersikap menunggu keputusan yang akan dikeluarkan ketua umum.

"Memang ada yang menginginkan ketua umum maju sebagai capres dan ada juga menghendaki Joko Widodo, namun sebagian kader justeru sepakat kalau Megawawati-Jokowi berpasangan sebagai Capres dan Cawapres dalam pilpres tahun ini," katanya.

Sebagai politisi, dirinya juga melakukan pengamatan terhadap konstelasi perkembangan capres-cawapres di tanah air dan melihat hasil survei yang menempatkan figur Jokowi di urutan atas karena keinginan masyarakat, sehingga menjadi salah satu faktor yang perlu diperhitungkan PDI Perjuangan.

"Namun hak prerogatif tetap ada di tangan ketua umum untuk mengambil keputusan," katanya.

Pengambilan keputusan untuk menetapkan figur capres dari PDI Perjuangan juga belum dikatakan terlambat meski tersisa tiga bulan ke depan karena putusan-puusan politik memang tidak bisa diambil tergesa-gesa dan harus mencermati perkembangan dan dinamika politik secara baik.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014