Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara (Malut) menggalakkan gerakan makan ikan untuk mengampanyekan pentingnya manfaat ikan sejak dini.
"Maluku Utara merupakan produsen ikan yang melimpah, sehingga pengolahan ikan bisa menjadi komoditas andalan untuk ekspor dan konsumsi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara Abdullaf Assagaf di Ternate, Kamis.
Menurut dia Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai 2004.
"Makan ikan sejak dini banyak manfaat karena kandungan gizi yang terdapat pada ikan penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak," ujarnya.
Menurutnya Maluku Utara menjadi salah satu produsen ikan terbesar skala nasional. Kebutuhan ikan kita relatif cukup, namun hilirisasi ikan belum begitu banyak yang dihasilkan.
Selain itu, prospek pengolahan ikan bisa menjadi komoditas andalan untuk ekspor dan konsumsi. Karena ikan berlebih, sehingga di ekspor para pengusaha atau produsen dan sebagian untuk kebutuhan di daerah serta konsumsi.
Untuk itu, DKP mendukung berbagai elemen termasuk TP-PKK Provinsi Malut menggelar lomba masak serba ikan akan yang merangsang kreativitas dan ide para peserta untuk menciptakan aneka menu beragam dengan bahan dasar ikan.
"Ini kelak bisa menjadi ide usaha rumahan bagi masyarakat yang tentu saja akan meningkatkan ekonomi serta memberikan kesadaran gizi terutama bagi orang tua kepada buah hatinya untuk gemar mengonsumsi ikan yang akan menunjang tumbuh kembang optimal," kata dia.
Khazanah kekayaan yang dimiliki lautan Indonesia khususnya Malut menjadi aspek strategis unggulan daerah dan banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut untuk produk konsumtif dengan bahan dasar dari kekayaan yang dimiliki lautan ini.
Sementara itu, Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Malut, Darmawati Samsuddin, mengungkapkan dengan mengonsumsi ikan juga bagian dari mendukung program percepatan penurunan stunting di Malut.
"Aksi penurunan stunting perlu didukung antar elemen yang secara bersama-sama bersinergi melakukan aksi nyata untuk membantu keluarga kekurangan gizi," katanya.
Untuk itu, Pemprov Malut terlibat aktif menangani masalah pangan yang bersumber dari produk kelautan dan perikanan serta mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi daerah melalui bahan pangan yang berasal dari ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Maluku Utara merupakan produsen ikan yang melimpah, sehingga pengolahan ikan bisa menjadi komoditas andalan untuk ekspor dan konsumsi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara Abdullaf Assagaf di Ternate, Kamis.
Menurut dia Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai 2004.
"Makan ikan sejak dini banyak manfaat karena kandungan gizi yang terdapat pada ikan penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak," ujarnya.
Menurutnya Maluku Utara menjadi salah satu produsen ikan terbesar skala nasional. Kebutuhan ikan kita relatif cukup, namun hilirisasi ikan belum begitu banyak yang dihasilkan.
Selain itu, prospek pengolahan ikan bisa menjadi komoditas andalan untuk ekspor dan konsumsi. Karena ikan berlebih, sehingga di ekspor para pengusaha atau produsen dan sebagian untuk kebutuhan di daerah serta konsumsi.
Untuk itu, DKP mendukung berbagai elemen termasuk TP-PKK Provinsi Malut menggelar lomba masak serba ikan akan yang merangsang kreativitas dan ide para peserta untuk menciptakan aneka menu beragam dengan bahan dasar ikan.
"Ini kelak bisa menjadi ide usaha rumahan bagi masyarakat yang tentu saja akan meningkatkan ekonomi serta memberikan kesadaran gizi terutama bagi orang tua kepada buah hatinya untuk gemar mengonsumsi ikan yang akan menunjang tumbuh kembang optimal," kata dia.
Khazanah kekayaan yang dimiliki lautan Indonesia khususnya Malut menjadi aspek strategis unggulan daerah dan banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut untuk produk konsumtif dengan bahan dasar dari kekayaan yang dimiliki lautan ini.
Sementara itu, Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Malut, Darmawati Samsuddin, mengungkapkan dengan mengonsumsi ikan juga bagian dari mendukung program percepatan penurunan stunting di Malut.
"Aksi penurunan stunting perlu didukung antar elemen yang secara bersama-sama bersinergi melakukan aksi nyata untuk membantu keluarga kekurangan gizi," katanya.
Untuk itu, Pemprov Malut terlibat aktif menangani masalah pangan yang bersumber dari produk kelautan dan perikanan serta mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi daerah melalui bahan pangan yang berasal dari ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024