Ambon (ANTARA) - Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon mengedukasi kelompok budidaya ikan di Desa Sablon, Kabupaten Buru dengan memanfaatkan sistem bioflok.
“Sistem bioflok adalah sistem yang menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dan menghasilkan flok-flok yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi ikan,” kata Kepala BPPP Ambon Abubakar dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Dalam edukasi dan pendampingan yang dilakukan, penyuluh perikanan di Kabupaten Buru melakukan kegiatan fasilitasi akses bagi kelompok budidaya untuk meningkatkan produktivitas panen.
“Kegiatan panen parsial oleh kelompok budidaya ini berhasil memanen ikan nila segar ukuran konsumsi sebanyak 30 kilogram, dengan volume tiga sampai empat ekor per kilogram,” kata dia.
Hasil panen dari sistem bioflok itu dipasarkan dengan harga Rp50 ribu per kilogram guna meningkatkan perekonomian kelompok budidaya perikanan di daerah itu.
Budidaya ikan dengan sistem bioflok sendiri menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dan menghasilkan flok-flok. Tak hanya itu sistem bioflok juga menggunakan aerasi untuk meningkatkan oksigen dalam air dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme serta sistem bioflok menggunakan filter untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh budidaya ikan.
Kelebihan sistem bioflok dapat mengurangi kadar amonia dan nitrit dalam air, sehingga meningkatkan kualitas air dan kesehatan ikan. Flok-flok yang dihasilkan oleh sistem bioflok dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi ikan, sehingga mengurangi biaya pakan.
Sistem bioflok juga mengurangi dampak lingkungan karena minimnya limbah yang dihasilkan oleh budidaya ikan.
Pendampingan akses pasar oleh penyuluh perikanan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha. Selain itu, sinergitas antara Penyuluh Perikanan dan kelompok pembudidaya diharapkan dapat mendorong keberlanjutan usaha serta memperluas jangkauan pasar hasil perikanan secara efektif.
"Penyuluh perikanan turut berperan aktif dengan mempromosikan hasil panen ikan nila melalui sosial media (Facebook/WhatsApp) serta melalui telepon seluler kepada calon pembeli," katanya.