Ambon (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon memberikan pelatihan pengolahan produk rumput laut pada masyarakat adat Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Maluku.
"Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Masyarakat Hukum Adat (MHA) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (DJPKRL) menggandeng Pelatih BPPP Ambon untuk memberikan pelatihan ini," kata Kepala BPPP Ambon Abubakar dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Adaut Pulau Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Ia menjelaskan bahwa bidang Budidaya Perikanan dan Bidang Pengolahan Hasil Perikanan menjadi bagian yang melaksanakan bimbingan teknis budidaya rumput laut ini.
"Pengolahan dan pemasaran hasil produk turunan rumput laut ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai pengolahan rumput laut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ucapnya.
Pada kegiatan itu diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang dan dibagi dalam dua kelompok masing-masing 10 Peserta pembudidaya rumput laut dan 10 peserta pengolah rumput laut menjadi empat jenis olahan yang dibuat yaitu lamuntu snack, cookies rumput laut, puding rumput laut, jelly drink rumput laut serta materi analisa usaha dan membangun jiwa kewirausahaan.
"Adanya bimbingan teknis ini juga dimaksudkan untuk menambah keterampilan pembudidaya rumput laut dan pengolah rumput laut sebagai masyarakat hukum adat dalam peningkatan ekonomi keluarga," kata dia.
Berkaitan dengan hal itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku optimistis petani dan pelaku usaha rumput laut di provinsi itu mampu menjadi eksportir jika terus digencarkan pelatihan atau bimbingan teknis serupa.
"Komoditas rumput laut masih dikembangkan di sejumlah daerah seperti Maluku Tenggara, Tual, Seram Bagian Barat (SBB) Kabupaten Kepulauan Tenggara (KKT) dan Kepulauan Aru sebagai sentra rumput laut. Kendala yang dihadapi sejauh ini adalah petani dan pelaku usaha masih dalam penjajakan untuk ekspor, karena membutuhkan fasilitas penanganan misalnya kemasan. Pelatihan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kemampuan mereka agar nilai jual rumput laut kita tinggi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Yahya Kotta.