Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) mengeluarkan imbauan terkait cuaca ekstrem menyusul peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Rabu.
Kabid Humas Polda Malut Kombespol Bambang Suharyono di Ternate, Rabu, mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut.
Ia mengatakan warga yang tinggal di wilayah pesisir atau yang bekerja di laut harus berhati-hati dan menghindari aktivitas yang bisa membahayakan, terutama di sekitar area yang rawan, seperti pohon tumbang atau bangunan yang rentan.
Dia menyebut berdasarkan laporan BMKG, gelombang tinggi yang terjadi di perairan Maluku Utara akibat pengaruh bibit Siklon Tropis yang terjadi di perairan samudra pasifik dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 45 km/jam.
Peringatan dini ini berlaku sejak tanggal 10 hingga 14 September 2024, dimana beberapa wilayah diprediksi akan terdampak, seperti Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kabupaten Pulau Taliabu.
BMKG juga memperingatkan adanya peningkatan gelombang laut yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran.
Selain itu, Polda juga meminta perhatian khusus dari para nelayan dan pelaku industri pelayaran. Kapal nelayan kecil, kapal tongkang, feri, serta kapal-kapal besar diminta untuk mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut demi keselamatan pelayaran di perairan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi.
Bambang menambahkan masyarakat harus aktif memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan selalu waspada untuk mengurangi risiko kecelakaan, selalu waspada dan mengikuti peringatan dini demi keselamatan bersama.
"Keselamatan adalah hal yang utama. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk mengikuti setiap arahan dan peringatan dari pihak berwenang demi menjaga keselamatan diri dan keluarga," ujar Kabid Humas.
Sebelumnya, Petugas Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati, menyusul tingginya gelombang laut akibat cuaca ekstrem di perairan Malut, terutama di Kota Ternate, Halmahera Utara dan Pulau Morotai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kabid Humas Polda Malut Kombespol Bambang Suharyono di Ternate, Rabu, mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut.
Ia mengatakan warga yang tinggal di wilayah pesisir atau yang bekerja di laut harus berhati-hati dan menghindari aktivitas yang bisa membahayakan, terutama di sekitar area yang rawan, seperti pohon tumbang atau bangunan yang rentan.
Dia menyebut berdasarkan laporan BMKG, gelombang tinggi yang terjadi di perairan Maluku Utara akibat pengaruh bibit Siklon Tropis yang terjadi di perairan samudra pasifik dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 45 km/jam.
Peringatan dini ini berlaku sejak tanggal 10 hingga 14 September 2024, dimana beberapa wilayah diprediksi akan terdampak, seperti Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kabupaten Pulau Taliabu.
BMKG juga memperingatkan adanya peningkatan gelombang laut yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran.
Selain itu, Polda juga meminta perhatian khusus dari para nelayan dan pelaku industri pelayaran. Kapal nelayan kecil, kapal tongkang, feri, serta kapal-kapal besar diminta untuk mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut demi keselamatan pelayaran di perairan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi.
Bambang menambahkan masyarakat harus aktif memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan selalu waspada untuk mengurangi risiko kecelakaan, selalu waspada dan mengikuti peringatan dini demi keselamatan bersama.
"Keselamatan adalah hal yang utama. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk mengikuti setiap arahan dan peringatan dari pihak berwenang demi menjaga keselamatan diri dan keluarga," ujar Kabid Humas.
Sebelumnya, Petugas Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati, menyusul tingginya gelombang laut akibat cuaca ekstrem di perairan Malut, terutama di Kota Ternate, Halmahera Utara dan Pulau Morotai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024