Ambon (Antara) - Penyadapan terhadap Jokowi beberapa waktu lalu kemungkinan dilakukan oleh pihak asing, kata pengamat politik dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Amir Kotarumalos, di Ambon, Jumat.

"Meski banyak yang menggunakan cara-cara kotor, saya kira elit politik kita belum sampai ke tahap itu, apalagi terhadap seorang gubernur, jadi penyadapan Jokowi lebih mungkin oleh pihak asing," katanya.

Amir yang juga Dosen Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Unpatti menjelaskan, dirinya lebih mencurigai pihak asing dikarenakan terkuaknya beberapa kasus penyadapan terhadap sejumlah pejabat dan tokoh-tokoh pemerintahan di Indonesia oleh Australia.

Menurut dia, Jokowi adalah sosok negarawan fenomenal yang memiliki ciri-ciri satria piningit, kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama ini mampu mengambil hati rakyat.

Sama seperti pejabat negara lainnya, kemungkinan penyadapan terhadap Jokowi juga terkait dengan urusan politik pemerintahan yang ada hubungannya dengan usaha-usaha pihak asing di Indonesia.

"Dia merakyat dan fenomenal, kemungkinan masalah politik dan pemerintahan yang ada kaitannya dengan urusan pihak asing dengan Indonesia, apalagi sekarang menjelang pemilu legislatif (Pileg) April nanti," katanya.

Amir menambahkan, jelang Pileg pada 9 April mendatang, dan persiapan pemilihan presiden (Pilpres), pemerintah harus mengantisipasi segala sesuatu menyangkut pihak asing, termasuk adanya campur tangan dalam urusan politik dalam negeri.

Keamanan dan ketertiban di daerah juga harus dijaga semaksimal mungkin, agar hiruk-pikuk pesta demokrasi dapat berjalan dengan lancar.

"Jelang pileg dan pilpres ini pasti akan ada banyak peristiwa yang terjadi, antsipasi akan lebih baik untuk memaksimalkan persiapan-persiapan berlangsungnya pesta rakyat di republik ini," ujarnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014