Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon bersama Gegana Brigade Mobile (Brimob) Polda Maluku memberikan edukasi tentang pengenalan dan penanganan bahan peledak kepada mahasiswa, sebagai bentuk pengajaran di kurikulum merdeka.
"Edukasi tentang penanganan bahan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir -KBRN- ini bermanfaat untuk menambah pemahaman pengetahuan mahasiswa yang kami nilai sesuai dengan beberapa mata kuliah yang ada," kata Dekan FMIPA Unpatti Henry J Wattimanela di Ambon, Sabtu.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan itu sebanyak 13 personel Detasemen Gegana Brimob Polda Maluku dilibatkan dalam kegiatan yang dipimpin oleh Wakil Komandan Detasemen Gegana Polda setempat, AKP W Matulessy.
"Para personel menyapa dekan, dosen maupun mahasiswa dalam bentuk bincang-bincang santai ini berlangsung di auditorium FMIPA Unpatti," tuturnya.
Sementara itu, Detasemen Gegana Brimob Polda Maluku yang dipimpin oleh AKP W Matulessy dan Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Areis Aminnulla mengatakan, saat bincang santai tersebut disampaikan tugas dan peran Korps Brimob Polri termasuk pada ancaman KBRN.
"Dalam bincang santai tersebut sejumlah materi disampaikan, di antaranya pengenalan KBRN, prosedur penanganan KBRN dan pengenalan alat khusus KBRN, yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab," katanya.
Bahan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN) adalah bahan-bahan yang bisa diubah menjadi senjata pemusnah massal (weapon mass destruction) jika digunakan dalam skala besar. Bahan-bahan ini bisa berbahaya jika jatuh ke tangan orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Bahan KBRN sendiri adalah bahan berbahaya, baik yang terjadi secara alami maupun yang diproduksi secara buatan. Meskipun ada kemiripan di antaranya bahan tersebut berbeda dalam sifat kimia dan fisik, asal, dan sifatnya.
Banyak bahan KBRN yang tidak terlihat sehingga sulit dideteksi. Jenis bahan ini memiliki kemampuan untuk menimbulkan korban massal dan sangat mengganggu masyarakat dengan menyebabkan penyakit atau bahkan kematian, tergantung pada bahan dan keadaan paparan.
Karena itu, sangat penting bagi jaringan respons nasional untuk bersiap dan merespon dengan cepat secara terorganisasi.
Oleh sebab, itu katanya, penting bagi mahasiswa sebagai masa depan bangsa untuk menyadari agen-agen semacam ini dengan mendidik masyarakat tentang cara bereaksi ketika ada dugaan atau konfirmasi bahaya. Hal ini secara signifikan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.
Penyampaian materi terkait ancaman baru KBRN tersebut disambut dengan penuh antusias oleh sivitas akademika FMIPA Unpatti.
"Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan SDM dan pemahaman pada mahasiswa sesuai pendidikan yang digeluti, yakni di bidang penanggulangan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir, sesuai perkembangan zaman saat ini," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024