Ambon (Antara Maluku) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku akan menggelar Lomba Pidato Bahaya Narkoba Tingkat SMA se-Kota Ambon, akhir Maret 2014.
"Lomba ini tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan para pelajar tentang apa itu narkoba, bahayanya seperti apa. Dengan begitu mereka akan lebih berhati-hati dengan barang terlarang itu," Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku Benny Pattiasina, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, dalam lomba pidato bertema narkoba yang akan digelar pada akhir Maret hingga awal April 2014, akan dipilih sembilan juara yang tak hanya dinilai dari isi pidato, tapi juga penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan penyampaian orasi tersebut.
"Selain BNN, kami juga akan melibatkan guru bahasa Indonesia dan kepala sekolah di tiap SMA sebagai juri, karena penilaiannya bukan hanya sekedar tentang informasi narkoba saja, tapi juga bagaimana cara berpidato dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar," katanya.
Menurut Benny, lomba pidato tingkat SMA se-Kota Ambon merupakan bagian dari upaya diseminasi dan sosialisasi informasi mengenai penyalahgunaan narkotika oleh BNN Maluku, guna menurunkan tingkat penggunaan barang terlarang tersebut di kalangan generasi muda, khususnya pelajar.
Lebih lanjut ia mengatakan, kasus penyalahgunaan narkotika di Maluku dominan terjadi pada generasi muda antara usia 15 hingga 35 tahun, dan ganja adalah jenis narkoba yang paling banyak digunakan.
"Dari jumlah kasus penyalahgunaan narkotika, pelakunya didominasi oleh anak muda, termasuk di kalangan pelajar, kami terus berupaya untuk menanggulanginya, salah satunya melalui lomba pidato ini," ucapnya.
Benny berharap para siswa SMA yang menjadi peserta lomba orasi tersebut nantinya bisa turut serta berpartisipasi dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika, dengan menyebarkan informasi mengenai hal itu di lingkungan sekolah dan tempat tinggal masing-masing.
"Melalui kegiatan itu kami mengharapkan para peserta nantinya bisa meneruskan apa yang mereka ketahui kepada teman-temannya di sekolah dan juga di sekitar tempat tinggalnya masing-masing," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Lomba ini tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan para pelajar tentang apa itu narkoba, bahayanya seperti apa. Dengan begitu mereka akan lebih berhati-hati dengan barang terlarang itu," Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku Benny Pattiasina, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, dalam lomba pidato bertema narkoba yang akan digelar pada akhir Maret hingga awal April 2014, akan dipilih sembilan juara yang tak hanya dinilai dari isi pidato, tapi juga penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan penyampaian orasi tersebut.
"Selain BNN, kami juga akan melibatkan guru bahasa Indonesia dan kepala sekolah di tiap SMA sebagai juri, karena penilaiannya bukan hanya sekedar tentang informasi narkoba saja, tapi juga bagaimana cara berpidato dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar," katanya.
Menurut Benny, lomba pidato tingkat SMA se-Kota Ambon merupakan bagian dari upaya diseminasi dan sosialisasi informasi mengenai penyalahgunaan narkotika oleh BNN Maluku, guna menurunkan tingkat penggunaan barang terlarang tersebut di kalangan generasi muda, khususnya pelajar.
Lebih lanjut ia mengatakan, kasus penyalahgunaan narkotika di Maluku dominan terjadi pada generasi muda antara usia 15 hingga 35 tahun, dan ganja adalah jenis narkoba yang paling banyak digunakan.
"Dari jumlah kasus penyalahgunaan narkotika, pelakunya didominasi oleh anak muda, termasuk di kalangan pelajar, kami terus berupaya untuk menanggulanginya, salah satunya melalui lomba pidato ini," ucapnya.
Benny berharap para siswa SMA yang menjadi peserta lomba orasi tersebut nantinya bisa turut serta berpartisipasi dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika, dengan menyebarkan informasi mengenai hal itu di lingkungan sekolah dan tempat tinggal masing-masing.
"Melalui kegiatan itu kami mengharapkan para peserta nantinya bisa meneruskan apa yang mereka ketahui kepada teman-temannya di sekolah dan juga di sekitar tempat tinggalnya masing-masing," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014