Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku resmi menggelar Operasi Anti Narkotika (Antik) Salawaku 2025 dengan menyasar sekolah dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) sebagai bagian dari upaya edukasi bahaya narkoba kepada masyarakat, terutama generasi muda.
“Rekan-rekan dari sub-satgas preemtif agar bisa menyambangi sekolah atau lapas untuk memberikan sosialisasi dan himbauan. Dengan edukasi ini, kita berharap masyarakat, terutama anak-anak muda, mulai berpikir dan sadar akan dampak buruk narkoba,” kata Kepala Biro Operasi Polda Maluku Kombes Pol. Ronald Refli Rumondor, di Ambon, Senin.
Operasi ini ditandai dengan Apel Kesiapan Personel yang dipimpin langsung oleh Karo Ops di Gedung Olahraga, Markas Polda Maluku, Kota Ambon.
Dalam arahannya, Kombes Refli meminta seluruh personel yang terlibat menjalankan tugas sesuai aturan dan menghindari segala bentuk pelanggaran.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan publikasi kegiatan agar masyarakat mengetahui bahwa Polda Maluku dan Polres jajaran sedang aktif memberantas peredaran narkoba.
"Laksanakan tugas dengan baik, ikuti semua aturan yang sudah ada, hindari pelanggaran sekecil apa pun karena itu bisa mengganggu operasional dan merusak nama baik institusi,” ujarnya.
Ia mendorong sub-satgas preemtif untuk aktif melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah maupun Lapas di wilayah Maluku guna meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba.
Menurut dia, Operasi Antik tidak hanya bertujuan menangkap pelaku, tetapi juga untuk mencegah kejahatan dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman narkoba.
“Bukan soal berapa banyak yang ditangkap, tetapi bagaimana kita bisa cegah orang dari niat melakukan kejahatan dan bangun kesadaran kolektif tentang bahaya narkoba,” ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan teknis, Polda Maluku juga mengerahkan anjing pelacak dari Unit K9 Direktorat Samapta dalam operasi ini.
Operasi Antik akan berlangsung serentak di seluruh wilayah hukum Polda Maluku dengan melibatkan personel gabungan.
