Ambon (Antara Maluku) - Tidak ada keterwakilan perempuan di DPRD Kepulauan Aru, Maluku, periode 2014 - 2019 berdasarkan hasil pemilihan legislatif 9 April 2014.
Komisioner KPU Kepulauan Aru, Yosudarso Labok yang dihubungi dari Ambon, Kamis, mengatakan, berdasarkan penetapan anggota KPU setempat pada 13 Mei 2014 ternyata tidak ada keterwakilan perempuan dari 25 legislator.
Padahal, saat pendaftaran 12 partai politik (Parpol) memenuhi ketentuan perundang - undangan kuotanya lebih dari 30 persen.
Bahkan, daerah pemilihan (Dapil) sebanyak empat itu ternyata keterwakilan perempuan ada yang melebihi kuota 30 persen.
"Jadi 25 legislator yang terpilih dari 274 calon legislatif itu tidak ada keterwakilan perempuan karena itu penentuan dari 58.737 pemilih yang tersebar di 240 tempat pemungutan suara (TPS)," ujar Yosudarso.
Komposisi legislator DPRD Kepulauan Aru 2014 - 2019, dia menjelaskan, didominasi "wajah baru" karena menempatkan 19 dari 25 orang.
Enam dari 19 legislator "wajah lama" yang berhasil kembali menjadi legislator, sedangkan hanya satu dari 20 legislator DPRD Kepulauan Aru periode 2009 - 2014 yakni Hein Wakor yang tidak mengikuti Caleg karena sebelumnya anggota Partai Patriot.
Pileg 2014 kuota kursi DPRD Kepulauan Aru berdasarkan keputusan KPU Nomor 22/Kpts/ KPU/ tertanggal 9 Maret 2013 menjadi 25 kursi.
Disinggung tingkat partisipasi pemilih, dia menjelaskan, mencapai 77,49 persen dari 48.240 orang yang menggunakan hak politiknya.
"Hasil rekapitulasi perhitungan suara yang diplenokan di Dobo, ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru pada 23 April 2014 menunjukan tingkat partisipasi pemilih melampaui target yang hanya sekitar 70 persen," ucapnya.
Tingginya tingkat pemilih karena semakin sadarnya masyarakat di Kabupaten yang secara geografis berbatasan dengan Australia itu memanfaatkan hak politik.
Begitu pun, peran serta Pemkab Kepulauan Aru yang menempatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di masing - masing kecamatan dalam tugas melaksanakan monitoring.
Sebanyak 25 Anggota DPRD Kabupaten Aru Terpilih itu yakni Partai Gerindra, Elon Dumgair, Daniel Derek Kobrua, Andreas Limbers dan Sery Angker.
Partai PKPI terdiri dari Jemry Salay, Dedy Angker, Renno Djabumir dan Haeri Laelaem
Partai Nasdem terdiri dari Usman Labou, Luis Angker dan Yusuf Mantaiborbir, sedangkan dari Partai Kebangkitan Bangsa yakni Semy Refyali, Paulus Agujir dan Lanurdi Senen
Dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Daniel Somukil, Edwin Wisman dan Asis Goiin, sedangkan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Muin Sogalrey dan Laganti Hutanjalay
Untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yakni Hadi Saleh dan Moh Shaify Luansa Nomay serta Partai Golkar adalah Marthen Tuhumury, sedangkan Partai Demokrat yang terpilih adalah Dominggus Lengam.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang berhasil duduk di parlemen adalah Abdullah Pasolo, dan dari Partai Hanura yakni Jandris Barends.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Komisioner KPU Kepulauan Aru, Yosudarso Labok yang dihubungi dari Ambon, Kamis, mengatakan, berdasarkan penetapan anggota KPU setempat pada 13 Mei 2014 ternyata tidak ada keterwakilan perempuan dari 25 legislator.
Padahal, saat pendaftaran 12 partai politik (Parpol) memenuhi ketentuan perundang - undangan kuotanya lebih dari 30 persen.
Bahkan, daerah pemilihan (Dapil) sebanyak empat itu ternyata keterwakilan perempuan ada yang melebihi kuota 30 persen.
"Jadi 25 legislator yang terpilih dari 274 calon legislatif itu tidak ada keterwakilan perempuan karena itu penentuan dari 58.737 pemilih yang tersebar di 240 tempat pemungutan suara (TPS)," ujar Yosudarso.
Komposisi legislator DPRD Kepulauan Aru 2014 - 2019, dia menjelaskan, didominasi "wajah baru" karena menempatkan 19 dari 25 orang.
Enam dari 19 legislator "wajah lama" yang berhasil kembali menjadi legislator, sedangkan hanya satu dari 20 legislator DPRD Kepulauan Aru periode 2009 - 2014 yakni Hein Wakor yang tidak mengikuti Caleg karena sebelumnya anggota Partai Patriot.
Pileg 2014 kuota kursi DPRD Kepulauan Aru berdasarkan keputusan KPU Nomor 22/Kpts/ KPU/ tertanggal 9 Maret 2013 menjadi 25 kursi.
Disinggung tingkat partisipasi pemilih, dia menjelaskan, mencapai 77,49 persen dari 48.240 orang yang menggunakan hak politiknya.
"Hasil rekapitulasi perhitungan suara yang diplenokan di Dobo, ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru pada 23 April 2014 menunjukan tingkat partisipasi pemilih melampaui target yang hanya sekitar 70 persen," ucapnya.
Tingginya tingkat pemilih karena semakin sadarnya masyarakat di Kabupaten yang secara geografis berbatasan dengan Australia itu memanfaatkan hak politik.
Begitu pun, peran serta Pemkab Kepulauan Aru yang menempatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di masing - masing kecamatan dalam tugas melaksanakan monitoring.
Sebanyak 25 Anggota DPRD Kabupaten Aru Terpilih itu yakni Partai Gerindra, Elon Dumgair, Daniel Derek Kobrua, Andreas Limbers dan Sery Angker.
Partai PKPI terdiri dari Jemry Salay, Dedy Angker, Renno Djabumir dan Haeri Laelaem
Partai Nasdem terdiri dari Usman Labou, Luis Angker dan Yusuf Mantaiborbir, sedangkan dari Partai Kebangkitan Bangsa yakni Semy Refyali, Paulus Agujir dan Lanurdi Senen
Dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Daniel Somukil, Edwin Wisman dan Asis Goiin, sedangkan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Muin Sogalrey dan Laganti Hutanjalay
Untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yakni Hadi Saleh dan Moh Shaify Luansa Nomay serta Partai Golkar adalah Marthen Tuhumury, sedangkan Partai Demokrat yang terpilih adalah Dominggus Lengam.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang berhasil duduk di parlemen adalah Abdullah Pasolo, dan dari Partai Hanura yakni Jandris Barends.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014