Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku menyatakan Kementerian Pendidikan Nasional menangani pembangunan sejumlah sekolah korban jebolnya natural dam Way Ela di desa Negeri Lima, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, 25 Juli 2013.
"Kami telah berkoordinasi soal masing-masing kewenangan dan pembangunan sekolah itu ditangani Kemendiknas," kata Sekretaris BPBD Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Selasa.
Dia yang baru meninjau desa Negeri Lima pada 10 Mei 2014 menyatakan Kemendiknas pada prinsipnya siap membangun fasilitas pendidikan di sana.
Persoalannya belum tersedia lahan untuk membangun sejumlah sekolah yang hanyut terbawa banjir bandang akibat jebolnya natural dam Way Ela.
"Jadi warga Negeri Lima hendaknya menyiapkan lahan karena Kemendiknas siap membangun," ujar Kifly.
Dia mengakui para siswa SD saat ini menjalani ujian di sekolah yang terbuat dari tenda bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kemendiknas melalui Dinas Pendidikan Nasional, baik Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah telah mengfasilitasi penyelenggaraan ujian sehingga tidak terpengaruh kegiatannya di tenda," ujar Kifly.
Kadis Pendidikan Nasional Maluku, Semmy Risambessy mengemukakan, Kemendiknas telah menyiapkan anggaran untuk membangun fasilitas pendidikan di Negeri Lima.
"Jadi Pemkab Maluku Tengah harus sesegera mungkin menyiapkan lahan untuk membangun fasilitas pendidikan sehingga direalisasikan pembangunan dalam waktu dekat," katanya.
Semmy mengakui telah memberitahu Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal maupun Wakilnya Marlatu Leleury untuk penyiapan lahan tersebut.
"Mudah mudahan lahan segera disiapkan agar pembangunannya segera direalisasikan sehingga para siswa tidak mengikuti proses belajar mengajar di tenda-tenda," ujarnya.
Bencana Way Ela mengakibatkan SD Negeri 1 Negeri Lima dengan sembilan ruangan belajar, SD Negeri 2 delapan ruangan belajar, SD Inpres 10 ruangan belajar, TK masing - masing satu ruangan belajar maupun kantor serta SMA Negeri 2 rusak total diterjang air bandang bersama material bebatuan, tanah dan pohon - pohon.
SD Negeri 1 maupun 2 masing-masing memiliki 194 siswa, SD Inpres 245 siswa, SMA negeri 2 285 siswa, taman pengajian 25 siswa, PAUD 58 siswa.
SMP Negeri 5 Leihitu dengan 321 siswa tidak rusak sehingga aktifitas pendidikan berlangsung di gedung sekolahnya.
Bencana Way Ela mengakibatkan tiga blok permukiman terhanyut air yakni Ulisihu, Elatua, dan Henalelu terdata rumah yang rusak total maupun hanyut sebanyak 525 unit, SD sebanyak tiga unit, dua mushalla serta masing - masing satu tower Telkomsel, sarana air bersih SMA, taman pengajian, TK dan kantor KUD.
Dua blok lainnya yang aman yakni Henalalu dan Nau.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Kami telah berkoordinasi soal masing-masing kewenangan dan pembangunan sekolah itu ditangani Kemendiknas," kata Sekretaris BPBD Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Selasa.
Dia yang baru meninjau desa Negeri Lima pada 10 Mei 2014 menyatakan Kemendiknas pada prinsipnya siap membangun fasilitas pendidikan di sana.
Persoalannya belum tersedia lahan untuk membangun sejumlah sekolah yang hanyut terbawa banjir bandang akibat jebolnya natural dam Way Ela.
"Jadi warga Negeri Lima hendaknya menyiapkan lahan karena Kemendiknas siap membangun," ujar Kifly.
Dia mengakui para siswa SD saat ini menjalani ujian di sekolah yang terbuat dari tenda bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kemendiknas melalui Dinas Pendidikan Nasional, baik Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah telah mengfasilitasi penyelenggaraan ujian sehingga tidak terpengaruh kegiatannya di tenda," ujar Kifly.
Kadis Pendidikan Nasional Maluku, Semmy Risambessy mengemukakan, Kemendiknas telah menyiapkan anggaran untuk membangun fasilitas pendidikan di Negeri Lima.
"Jadi Pemkab Maluku Tengah harus sesegera mungkin menyiapkan lahan untuk membangun fasilitas pendidikan sehingga direalisasikan pembangunan dalam waktu dekat," katanya.
Semmy mengakui telah memberitahu Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal maupun Wakilnya Marlatu Leleury untuk penyiapan lahan tersebut.
"Mudah mudahan lahan segera disiapkan agar pembangunannya segera direalisasikan sehingga para siswa tidak mengikuti proses belajar mengajar di tenda-tenda," ujarnya.
Bencana Way Ela mengakibatkan SD Negeri 1 Negeri Lima dengan sembilan ruangan belajar, SD Negeri 2 delapan ruangan belajar, SD Inpres 10 ruangan belajar, TK masing - masing satu ruangan belajar maupun kantor serta SMA Negeri 2 rusak total diterjang air bandang bersama material bebatuan, tanah dan pohon - pohon.
SD Negeri 1 maupun 2 masing-masing memiliki 194 siswa, SD Inpres 245 siswa, SMA negeri 2 285 siswa, taman pengajian 25 siswa, PAUD 58 siswa.
SMP Negeri 5 Leihitu dengan 321 siswa tidak rusak sehingga aktifitas pendidikan berlangsung di gedung sekolahnya.
Bencana Way Ela mengakibatkan tiga blok permukiman terhanyut air yakni Ulisihu, Elatua, dan Henalelu terdata rumah yang rusak total maupun hanyut sebanyak 525 unit, SD sebanyak tiga unit, dua mushalla serta masing - masing satu tower Telkomsel, sarana air bersih SMA, taman pengajian, TK dan kantor KUD.
Dua blok lainnya yang aman yakni Henalalu dan Nau.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014