Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku, akan membayarkan tunjangan sertifikasi 1.443 guru periode Januari-Maret 2014 dengan anggaran pemerintah pusat senilai total Rp21 miliar.
"Sebanyak 1.443 tenaga guru akan menerima tunjangan serifikasi periode itu sesuai anggaran yang disalurkan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Benny Kainama, di Ambon, Rabu.
Menurut dia, 1.443 guru terbagi pada jenjang pendidikan SD sebanyak 533, SMP 295 orang, SMA 442 dan SMK 169 orang.
"Pembayaran tunjangan sertifikasi disesuaikan petunjuk teknis permintaan SK dan penyesuain dasar gaji tahun 2014. SK yang baru kita terima sebanyak 1.202 dan ditambah SK yang baru sebanyak 241, seluruhnya berjumlah 1.443 guru," katanya.
Ia mengatakan, pembayaran tunjangan sertifikasi guru di Kota Ambon disesuaikan persyaratan serta surat keputusan pemerintah pusat.
"Tunjangan tersebut berbeda dengan gaji yang diterima guru setiap bulannya, karena sistim pembayaran tunjangan sertifikasi dari pempus ke Pemerintah daerah baru diserahkan kepada dinas pendidikan," ujarnya.
Dijelaskannya, alokasi tunjangan sertifikasi rutin setiap tahun, tetapi prosesnya berbeda dengan pembayaran gaji.
"Sertifikasi itu rutin, yang menjadi persyaratan untuk menerima tunjangan tersebut yaitu SK. Jika sudah miliki SK, bisa langsung mengecek ke bank yang ditunjuk," tandasnya.
Benny mengakui, guru yang telah menerima SK sertifikasi diwajibkan melakukan proses mengajar sesuai aturan yang ditetapkan Pemerintah.
Jika seorang gurutidak mengajar sesui dengan aturan yakni 24 jam selama satu minggu, maka tidak akan mendapatkan SK sertifikasi tersebut.
"Kami juga tidak bisa mengeluarkan SK begitu saja, sebab harus sesuai aturan. Para guru yang telah mimiliki SK, bisa mengecek langsung di bank sesuai dengan tingkat sekolahnya, SD d Bank Rakyat Indonesia (BRI), SMP di Bank Tabungan Nasional (BTN), dan SMA dan SMK di BNI," kata Benny Kainama.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Sebanyak 1.443 tenaga guru akan menerima tunjangan serifikasi periode itu sesuai anggaran yang disalurkan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Benny Kainama, di Ambon, Rabu.
Menurut dia, 1.443 guru terbagi pada jenjang pendidikan SD sebanyak 533, SMP 295 orang, SMA 442 dan SMK 169 orang.
"Pembayaran tunjangan sertifikasi disesuaikan petunjuk teknis permintaan SK dan penyesuain dasar gaji tahun 2014. SK yang baru kita terima sebanyak 1.202 dan ditambah SK yang baru sebanyak 241, seluruhnya berjumlah 1.443 guru," katanya.
Ia mengatakan, pembayaran tunjangan sertifikasi guru di Kota Ambon disesuaikan persyaratan serta surat keputusan pemerintah pusat.
"Tunjangan tersebut berbeda dengan gaji yang diterima guru setiap bulannya, karena sistim pembayaran tunjangan sertifikasi dari pempus ke Pemerintah daerah baru diserahkan kepada dinas pendidikan," ujarnya.
Dijelaskannya, alokasi tunjangan sertifikasi rutin setiap tahun, tetapi prosesnya berbeda dengan pembayaran gaji.
"Sertifikasi itu rutin, yang menjadi persyaratan untuk menerima tunjangan tersebut yaitu SK. Jika sudah miliki SK, bisa langsung mengecek ke bank yang ditunjuk," tandasnya.
Benny mengakui, guru yang telah menerima SK sertifikasi diwajibkan melakukan proses mengajar sesuai aturan yang ditetapkan Pemerintah.
Jika seorang gurutidak mengajar sesui dengan aturan yakni 24 jam selama satu minggu, maka tidak akan mendapatkan SK sertifikasi tersebut.
"Kami juga tidak bisa mengeluarkan SK begitu saja, sebab harus sesuai aturan. Para guru yang telah mimiliki SK, bisa mengecek langsung di bank sesuai dengan tingkat sekolahnya, SD d Bank Rakyat Indonesia (BRI), SMP di Bank Tabungan Nasional (BTN), dan SMA dan SMK di BNI," kata Benny Kainama.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014