Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada November 2024 provinsi ini mengalami inflasi tahunan  sebesar 2,23 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 107,43.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon  sebesar 2,65 persen,  dengan IHK 107,64 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 106,37," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwallapia, di Ambon, Senin.

Dia mengatakan, inflasi tahunan  terjadi karena  kenaikan harga pada delapan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok penyediaan makanan,minuman/restoran  8,41 persen, kelompok perawatan pribadi dan  jasa  lainnya  5,98 persen, kelompok kesehatan  4,77 persen.

Lalu kelompok makanan, minuman dan tembakau  2,86 persen,kelompok pakaian dan alas kaki   0,93 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,78 persen,  kelompok perumahan,  air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga  0,48 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan  rutin rumah tangga   0,35 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan  harga  yaitu kelompok transportasi  0,57 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan  0,18 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya  0,04 persen.

Tingkat inflasi bulanan  Provinsi Maluku November 2024 sebesar  0,25 persen  dan tingkat inflasi  tahunan hingga saat ini sebesar 1,69 persen.

Ia memaparkan perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan  pada November 2024  antara lain beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, tomat, sigaret kretek mesin,  (SKM),kopi bubuk,lemon, bawang merah, sawi hijau, sigaret putih mesin (SPM), gula pasir, ikan asap,  tarif kendaraan roda empat online, ikan tuna , ayam goreng, popok bayi sekali pakai/diapers, tarif gunting rambut pria, sigaret kretek tangan  (SKT) sampo, dan parfum.

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024