Ambon (Antara Maluku) - Polisi melakukan penyelidikan intensif guna mencari oknum pemicu terjadinya kasus pelemparan dan pembakaran tiga rumah warga di Air Salobar, Kota Ambon.
"Ada tiga rumah warga yang menjadi korban pelemparan dan pembakaran dalam dua peristiwa tauran antara warga Air Saloba dan Taman Makmur," kata Kasubag Humas Polres Ambon dan PP Lease, Ipda Polisi Uspril W.F di Ambon, Kamis.
Persoalan pertama terjadi pada Sabtu, (31/5) dimana sebagian rumah milik keluarga Dina Danar (50) serta keluarga Heny Pieters rusak terbakar.
Menurut Upril, aparat gabungan TNI Bawah Kendali Operasi (BKO) Yonif Linud 731 Kabaresi bersama Pasukan Reaksi Cepat (PRC) di koordinir Kasi Ops Polres Ambon, AKP Ivan Reza turun langsung ke lokasi kejadian perkara untuk menenangkan massa.
Namun, peristiwa serupa kembali terjadi pada Kamis, (5/6) dinihari dan mengakibatkan seorang warga bernama La Dini (59) menderita luka lempar dan sebagian plafon rumahnya terbakar akibat terkena lemparan molotov.
Dari hasil pemeriksaan sementara, saksi mengaku awalnya melihat sekumpulan pemuda berkumpul di samping asrama Intel TNI-AD sekitar pukul 24.45 WIT.
Kemudian sekitar pukul 01.00 WIT terdengar ada orang yang berteriak serang disusul aksi pelemparan rumah dengan batu dan molotov ke pemukiman penduduk sehingga terjadi aksi saling membalas.
Wakapolres Pulau Ambon dan PP Lease, Kompol Rizal L langsung memimpin aparat keamanan turun ke lokasi kejadian untuk memisahkan warga yang bertikai serta melakukan edukasi.
"Ada sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan, dan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama sudah dapat mengungkap otak pelaku yang memicu insiden tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Ada tiga rumah warga yang menjadi korban pelemparan dan pembakaran dalam dua peristiwa tauran antara warga Air Saloba dan Taman Makmur," kata Kasubag Humas Polres Ambon dan PP Lease, Ipda Polisi Uspril W.F di Ambon, Kamis.
Persoalan pertama terjadi pada Sabtu, (31/5) dimana sebagian rumah milik keluarga Dina Danar (50) serta keluarga Heny Pieters rusak terbakar.
Menurut Upril, aparat gabungan TNI Bawah Kendali Operasi (BKO) Yonif Linud 731 Kabaresi bersama Pasukan Reaksi Cepat (PRC) di koordinir Kasi Ops Polres Ambon, AKP Ivan Reza turun langsung ke lokasi kejadian perkara untuk menenangkan massa.
Namun, peristiwa serupa kembali terjadi pada Kamis, (5/6) dinihari dan mengakibatkan seorang warga bernama La Dini (59) menderita luka lempar dan sebagian plafon rumahnya terbakar akibat terkena lemparan molotov.
Dari hasil pemeriksaan sementara, saksi mengaku awalnya melihat sekumpulan pemuda berkumpul di samping asrama Intel TNI-AD sekitar pukul 24.45 WIT.
Kemudian sekitar pukul 01.00 WIT terdengar ada orang yang berteriak serang disusul aksi pelemparan rumah dengan batu dan molotov ke pemukiman penduduk sehingga terjadi aksi saling membalas.
Wakapolres Pulau Ambon dan PP Lease, Kompol Rizal L langsung memimpin aparat keamanan turun ke lokasi kejadian untuk memisahkan warga yang bertikai serta melakukan edukasi.
"Ada sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan, dan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama sudah dapat mengungkap otak pelaku yang memicu insiden tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014