Ambon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kota Tual, Provinsi Maluku, melakukan penyelidikan terhadap pelaku konflik sosial di Tual pada (16/7) lalu.
“Untuk pelaku, kami masih dalam proses pengumpulan alat bukti karena masih minim sekali yang kita temukan di lapangan,” kata Kapolres Kota Tual, AKBP Prayudha Widiatmoko, di Tual, Maluku, Rabu.
Ia melanjutkan, terkait penegakan hukum, pihak kepolisian tetap berkomitmen untuk melaksanakan penegakan hukum yang profesional.
“Kami berkomitmen untuk melaksanakan penegakan hukum yang profesional, tidak bisa asal-asalan tanpa didukung alat bukti yang lengkap,” ujarnya.
Ia mengaki, kondisi Tual saat ini sudah semakin kondusif, dan pihak kepolisian selalu melakukan pengamanan dan patroli untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana atau menyebarkan hoaks.
“Termasuk sasaran kita adalah masalah miras yang menjadi penyebab di beberapa kejadian, baik distribusi penjualan maupun konsumsi miras itu sendiri,” kata Prayudha.
Baca juga: Anggota polisi yang terluka di bentrok Tual sudah membaik
Bentrok antarwarga pecah di depan Alfa Midi, perempatan Wearhir Jalan Dr. J Leimena, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Sabtu (16/7) sekira pukul 00.25 WIT.
Kejadian itu menyebabkan Wakapolres Tual, Kompol Syahrul Awab, terluka saat melerai massa bentrok. Ia terluka panah pada paha sebelah kanan.
Selain itu, menyebabkan anggota Polres Tual, Bripda Ilham Akbar, terluka akibat terkena panah yang menancap pada kening bagian kanan.
Selain dua anggota polisi, bentrok juga menyebabkan dua orang warga terluka. Yaitu Ihak Refra (19), mengalami luka panah pada leher belakang, dan Kristial Yalnohubun (36), terluka akibat terkena lemparan batu pada mata kiri dan rusuk kanan.