Ambon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kota Tual, Maluku, mengerahkan satu Satuan Setingkat Peleton (SST) mengamankan wilayah perempatan Wearhir Jalan Dr. J Leimena, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, antisipasi terulang lagi bentrok antarkelompok warga.
"Anggota dengan pos darurat di sekitar lokasi sejumlah satu SST dengan yang kita ganti setiap 12 jam ditambah bantuan dari brimob sejumlah satu SST yang siap digerakkan apabila ada kejadian berulang,” kata Kapolres Kota Tual, AKBP Prayudha W, Minggu, kepada ANTARA ketika dihubungi dari Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, situasi sudah kondusif dan pengamanan dilaksanakan dengan menempatkan anggota dengan pos darurat di sekitar lokasi bentrok.
Ia mengaku, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyanggupi akan membantu membuat pos pengamanan tetap di sekitar lokasi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pemda, dan pemda mengaku menyanggupi akan membantu membuat pos pengamanan tetap di sekitar lokasi,” ujarnya.
Ia menyatakan, Polres Tual juga akan meningkatkan kegiatan razia untuk mengantisipasi apa bila ada ancaman dari luar dang berupaya memprovokasi atau memanfaatkan kejadian tersebut untuk kepentingan pribadi.
Menurutnya, untuk mediasi, telah dilakukan awal di pagi hari setelah kejadian tersebut, sehingga masing-masing pihak dapat mundur dan menghentikan konflik.
“Mediasi kedua belah pihak kami masih menunggu waktu dari pemerintah daerah sebagai mediator penyelesaian konflik yang sering terjadi,” tandasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, tim mereka di lapangan masih berupaya mengumpulkan keterangan dan alat bukti terkait dengan pelaku yang menyebabkan Wakapolres Tual, dua anggota polisi, dan beberapa warga terluka akibat kena panah.
“Tim kami di lapangan masih berupaya mengumpulkan keterangan dan alat bukti, karena minimnya informasi yang bisa kita dapatkan dari masyarakat,” ungkap Kapolres.
Kapolres mengimbau, untuk masyarakat agar saling menahan diri dan emosi serta mempercayakan kepada Polri untuk menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
“Kami juga telah melakukan koordinasi dengan warga kedua belah pihak serta para tokoh yang ada untuk meredam situasi supaya tidak ada kejadian berulang yang dapat menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya.
Baca juga: DPRD Tual belajar pengelolaan pajak dan perijinan di Ambon
Sebelumnya, bentrok antarwarga pecah di depan Alfa Midi, perempatan Wearhir Jalan Dr. J Leimena, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Sabtu (16/7) sekira pukul 00.25 WIT.
Kejadian itu menyebabkan Wakapolres Tual, Kompol Syahrul Awab, terluka saat melerai massa bentrok. Ia terluka panah pada paha sebelah kanan.
Selain itu, menyebabkan anggota Polres Tual, Bripda Ilham Akbar, terluka akibat terkena panah yang menancap pada kening bagian kanan.
Selain dua anggota polisi, bentrok juga menyebabkan dua orang warga terluka. Yaitu Ihak Refra (19), mengalami luka panah pada leher belakang, dan Kristial Yalnohubun (36), terluka akibat terkena lemparan batu pada mata kiri dan rusuk kanan.
Baca juga: Kondisi Tual sudah kondusif usai bentrok pemuda yang lukai wakapolres, begini kronologinya