Penampilan tim Belanda dalam setiap penyelenggaraan putaran final Piala Dunia selalu mencuri perhatian dan seringkali mereka menjadi tim unggulan sebelum pertandingan berlangsung dan kerap dijagokan untuk menjadi juara.

Tapi dari sembilan kali penampilan Belanda pada putaran final pesta sepak bola terbesar dunia itu, belum satupun gelar juara Piala Dunia berhasil dicapai oleh tim Oranye dan yang lebih menyakitkan mereka beberapa kali gagal pada pertandingan puncak di mana terdapat harapan besar menjadi juara untuk pertama kalinya.

Masih melekat dalam ingatan tim Belanda kekecewaan empat tahun silam ketika Piala Dunia digelar di Afrika Selatan. Belanda berhasil mencapai final dan menahan 90 menit pertandingan final melawan Spanyol dengan tanpa gol sebelum Andres Iniesta membuyarkan harapan mereka dengan gol pada saat perpanjangan waktu yang memberi kemenangan bagi Spanyol.

Kekecewaan di Afrika Selatan pada 2010 tersebut bukan yang pertama kali dialami tim Belanda sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia.

Pada era Johan Cruyff di Piala Dunia 1974, Belanda juga mencapai final, namun kembali harus menelan pil pahit setelah dikalahkan tim tuan rumah Jerman pada partai puncak.

Sejarah berulang empat tahun kemudian pada Piala Dunia 1978 di Argentina, kekecewaan kembali dialami tim Belanda ketika pada pertandingan final mereka dikalahkan oleh tim tuan rumah Argentina.

Pencapaian Belanda sebanyak tiga kali ke final Piala Dunia berujung kekecewaan yang sangat menyakitkan dan kini mereka kembali ke pentas Piala Dunia dengan setumpuk harapan bisa mengambil pelajaran dari tiga kegagalan sebelumnya dengan harapan bisa merengkuh trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Tapi sungguh tugas Belanda tidak akan mudah pada putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil. Selain kekuatan sepak bola dunia semakin tersebar, Belanda harus langsung diingatkan kembali pada kejadian empat tahun silam, karena lawan pertama yang akan dihadapinya di Brazil adalah Spanyol yang mengalahkan mereka pada final di Afrika Selatan. Belanda tergabung di Grup B, juga harus menghadapi tim yang tidak bisa dianggap remeh Chile dan Australia.

Dorongan semangat

Bagaimanapun juga Belanda yang kini diasuh pelatih Louis Van Gaal melalui perjalanan menuju putaran final Piala Dunia di Brazil dengan penampilan yang sangat bagus, yang bisa menjadi bekal dorongan semangat untuk bisa mencapai hasil terbaik pada tahun ini.

Belanda menjadi tim Eropa pertama yang memastikan lolos ke Piala Dunia Brazil dan menempati posisi puncak klasemen grup kualifikasi dengan perolehan nilai tertinggi 28 angka, hasil dari sembilan kali menang dan sekali imbang.

Dalam klasemen kualifikasi, Belanda unggul jauh sembilan angka di atas Rumania pada grup yang juga dihuni oleh Hungaria, Turki, Estonia, dan Andorra.

Belanda tidak menelan satupun kekalahan pada putaran kualifikasi itu dan dari 10 pertandingan, mereka hanya bermain imbang dengan Estonia. Sembilan kemenangan Belanda pada kualifikasi diwarnai dengan kemenangan besar 8-1 atas Hungaria.

Hasil mengembirakan pada putaran kualifikasi menuju Brazil itu tentu memberi suasana optimisme di tim Belanda menghadapi putaran Piala Dunia tahun ini saat pelatih Louis van Gaal melibatkan campuran para pemain muda dengan pemain berpengalaman pada timnya.

Van Persie dan Robben

Di Brazil, Belanda masih akan mengandalkan ketajaman penyerang Robin van Persie di lini depan. Pemain berusia 30 tahun itu bermain dalam tiga laga terakhir musim lalu bersama klubnya Manchester United setelah dua bulan harus istirahat karena cedera.

Dia juga ambil bagian dalam tiga pertandingan pemanasan Belanda untuk Piala Dunia ini melawan Ekuador, Ghana, dan Wales dan mencetak angka lawan Ghana Sabtu lalu sehingga rekor golnya untuk timnas menjadi 43.

Setelah juga turut membela negaranya empat tahun silam di Piala Dunia di Afrika Selatan, menghadapi Piala Dunia di Brazil, van Persie pun mengatakan siap untuk bermain.

"Saya bertambah baik dan dalam kondisi yang bagus. Pada dasarnya selama enam tahun saya memiliki satu masalah atau lainnya, tapi saya sudah terbiasa dengan hal itu," kata van Persie dalam jumpa pers di Rio de Janeiro seperti dikutip Reuters.

"Kami tidak terbiasa dengan cuaca yang begitu panas dan lembab, tapi kami siap dan menyesuaikan diri dengan baik," katanya.

Pelatih van Gaal juga masih mengandalkan pemain Bayern Munich Arjen Robben. Dia sudah bermain 73 kali bagi timnas Belanda dan mencetak 22 gol. Dalam debutnya di putaran final Piala Dunia di Jerman pada 2006, Robben mencetak gol ke gawang Serbia dan Montenegro.

Namun Belanda kini harus bermain tanpa gelandang Rafael van der Vaart. Gelandang Hamburg yang telah menorehkan 109 penampilan internasional, mengalami cedera betis kanan di markas latihan Belanda di Portugal, membuat van Gaal mencoretnya dari tim.

Absennya van der Vaart memberi jalan bagi Sneijder untuk kembali memperkuat timnas Belanda di Brazil, meskipun sebelumnya van Gaal meragukan kebugaran pemain Galatasaray yang sudah 97 kali memperkuat timnas.
   
Tim Belanda

Di Brazil, Belanda menurun pemain sebagai berikut:

Penjaga gawang: Jasper Cillessen (Ajax), Tim Krul (Newcaste United/Inggris), Michel Vorm (Swansea City/Inggris).

Pemain belakang: Daley Blind (Ajax), Daryl Janmaat (Feyenoord), Terence Kongolo (Feyenoord), Bruno Martins Indi (Feyenoord), Joel Veltman (Ajax), Paul Verhaegh (FC Augsburg/Jerman), Ron Vlaar (Aston Villa/Jerman), Stefan de Vrij (Feyenoord).

Pemain tengah: Jordy Clasie (Feyenoord), Leroy Fer (Norwich City/Inggris), Jonathan De Guzman (Swansea City/Inggris), Nigel de Jong (AC Milan/Italia), Wesley Sneijder (Galatasaray/Turki), Georginio Wijnaldum (PSV Eindhoven)

Pemain depan: Memphis Depay (PSV Eindhoven), Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04/Jerman), Dirk Kuyt (Fenerbahce/Turki), Jeremain Lens (Dynamo Kiev/Ukraina), Robin van Persie (Manchester United/Inggris), Arjen Robben (Bayern Münich/Jerman).

Lalu, apakah kali ini tim oranye akan bersinar?

Pewarta: Irwan Suhirwandi

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014