* FIFA menjatuhkan sanksi skors kepada bek Portugal Pepe untuk satu pertandingan dan mendenda dia karena aksinya menanduk pemain Jerman Thomas Mueller pada pertandingan Piala Dunia.

Pernyataan FIFA menyebutkan pemain bertahan Real Madrid berusia 31 tahun itu, yang mendapat kartu merah untuk insiden tersebut, didenda sebesar 15.000 franc Swiss (12.300 euro).

Tangan Pepe terayun mengenai Mueller pada pertandingan Grup H yang berlangsung Senin, dan membuat pemain Jerman itu terjatuh. Pepe marah sebab menurutnya Mueller berpura-pura dan menanduk dahi pemain Jerman itu, yang kemudian membuat dirinya segera mendapat kartu merah.

Jerman, yang telah unggul 2-0, kemudian memenangi pertandingan itu dengan skor 4-0.

Pemain Uruguay Maxi Pereira, yang telah diskors karena kartu merah yang didapatnya saat pertandingan Grup D melawan Kosta Rika yang berlangsung pada Sabtu, dijatuhi denda sebesar 10.000 franc Swiss (8.200 euro).

Pereira menendang penyerang Kosta Rika Joel Campbell menjelang pertandingan usai, dan sekarang dipastikan akan absen saat negaranya memainkan pertandingan krusial melawan Inggris pada Kamis. (AFP/A.R.A Adipati)


* Cedera pangkal paha membuat kapten Belgia Vincent Kompany tidak dapat berlatih pada Kamis, yang merupakan langkah pencegahan menjelang pertandingan Piala Dunia mereka melawan Rusia di Rio de Janeiro pada Minggu, kata pelatih Marc Wilmots melalui Twitter.

"Tidak ada Vincent Kompany pada latihan hari ini, (ia) mengalami sedikit tertarik pada pangkal pahanya. Ia bekerja sendirian dengan staf medis," tulis sang pelatih di Twitter, tanpa memberi indikasi apakah sang bek tengah akan dapat dimainkan pada pertandingan Grup H berikutnya.

Pada Rabu, Eden Hazard melakukan pemindaian terhadap ujung kakinya yang bengkak dan hanya duduk saat latihan, namun Belgia meneruskan persiapan-persiapan mereka di markas mereka di Mogi das Cruzes, dekat Sao Paulo.

Belgia, yang oleh banyak pengamat diprediksi mampu membuat kejutan di Piala Dunia, mencetak gol kemenangan pada Selasa untuk menang 2-1 atas Aljazair pada pertandingan pembukaan fase grup di Belo Horizonte. (Reuters/A.R.A Adipati)


* Timnas Kosta Rika, dengan karakteristik permainan individual dan flamboyan, didukung dengan talenta serangan yang gesit siap mengguncang Piala Dunia 2014 ketika berhadapan dengan Italia pada Jumat.

Negara Amerika Tengah itu tadinya merupakan tim non-unggulan di Grup D, namun berhasil membungkam Uruguay 3-1 di pertandingan pertamanya.

Di Fortaleza, mereka menunjukkan kerjasama lini belakang yang solid dan kecepatan serangan balik, berbeda dengan karakteristik awal tim Kosta Rika yang hanya mengandalkan talenta individual.

"Di timnas kami berhasil membangun diri kami sedikit lebih baik seperti Italia pada 2006, barisan pertahanan yang solid dengan pemain penyerang yang sangat baik," kata pemain tengah Kosta Rika Celso Borges kepada Reuters.

"Ketika kami mendapatkan bola, kami melakukan serangan balik dengan cepat. Kami tidak terlalu melakukan banyak pengembangan, lebih seperti pukulan yang tiba-tiba."

Dengan Joel Campbell, yang mencetak gol pembuka ketika melawan Uruguay, di ujung tombak, Kosta Rika mempunyai pemian yang mampu memberikan permainan bola-bola cepat.

Namun belum tentu Kosta Rika bermain dengan strategi yang sama melawan Italia karena raksasa Eropa itu akan menjadi tantangan yang berbeda bagi Kosta Rika.

Juara dunia 1934, 1938, 1982, dan 2006 itu menunjukkan kualitas tim juara yang tersusun rapi dan sabar ketika menang 2-1 melawan Inggris di tengah kota Manaus yang mempunyai kelembaban tinggi dan iklim hutan Amazon.

Tim asuhan Cesare Prandelli itu mempunyai tradisi sebagai tim yang memenangi pertandingan namun tanpa terlihat seperti tim penakluk, dan kemungkinan tidak akan bermain seperti Uruguay.

Andrea Pirlo menunjukkan kepada Inggris jika dia masih menjadi pemain tengah dan pengolah bola terbaik di pertandingan itu walaupun sudah tidak lagi muda, dengan mengabaikan panas dan kelembapan tinggi untuk melawan anak asuh Roy Hodgson yang terdiri dari pemain-pemain muda.

Italia mempunyai Mario Balotelli sebagai penyerang yang mampu memberikan gol-gol kemenangan bagi tim.

Sementara itu, kemenangan Kosta Rika atas Uruguay telah memberikan peringatan bagi lini pertahanan Italia.

"Pertandingan melawan Kosta Rika akan dipandang sebagai pertandingan yang paling berbahaya, karena kami bermain pada pukul satu siang waktu setempat dan akan menjadi pertandingan yang sangat sulit," kata gelandang Danielle De Rossi mengacu kepada kondisi di Recife yang terletak di bagian Utara Brazil.

"Bisakah kami mengalahkan Kosta Rika? Piala Dunia sudah banyak berubah, seperti tahun 1990 di Italia saat pertandingan berakhir 8-0.  Tim-tim tersusun rapi, dengan pemain-pemain kuat, dan anda tidak bisa mempunyai pikiran Italia akan mengalahkan Kosta Rika hanya karena kami Italia," kata dia.

Italia berharap kiper Gianluigi Buffon dan bek Mattia De Sciglio sembuh dari cedera untuk bermain setelah keduanya melewatkan kemenangan dari Inggris.

Buffon mengalami cedera pergelangan kaki kirinya dan digantikan oleh Salvatore Sirigu, sementara De Sciglio mempunyai masalah di betisnya. (Reuters/A.E.S. Wicaksono/A/I. Suhirwandi)

Pewarta: Antara

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014