Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengemukakan bahwa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjadi lembaga yang membantu pemerintah mengatasi permasalahan kemiskinan di daerah.
"Salah satu program strategis Baznas pusat maupun daerah adalah mengentaskan kemiskinan dengan tetap memegang prinsip tata kelola aman, aman regulasi dan aman NKRI, dalam menggali potensi zakat di Provinsi Maluku, sehingga mampu meningkatkan jumlah zakat yang dihimpun dari waktu ke waktu,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Selasa.
Hal itu dikatakannya dalam rapat koordinasi daerah Baznas bertema "Sinergisitas pengelolaan zakat untuk kesejahteraan masyarakat Maluku” di Kota Ambon.
Menurutnya, rapat koordinasi daerah Baznas ini penting dan strategis terutama untuk sinergisitas pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di Provinsi Maluku.
“Rapat koordinasi yang digelar ini juga memberikan landasan pemahaman yang kuat kepada kita bahwa zakat memang sangat potensial jika dikelola secara baik, jujur, transparan dan bertanggung jawab, karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran berzakat harus terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, potensi ekonomi umat yang digalakkan dan dikembangkan melalui zakat ini merupakan salah satu instrumen penting dan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, jika zakat dikelola secara profesional, amanah dan bertanggung jawab.
Menurutnya, melalui rapat koordinasi ini, Baznas Provinsi Maluku, dapat semakin solid dan berperan aktif dalam upaya pengentasan kemiskinan di Maluku, serta terus berinovasi dalam mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat, sehingga manfaat zakat, infak, dan sedekah dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Sebagai lembaga yang memiliki legitimasi dari undang-undang, Baznas provinsi dan kabupaten/kota, harus tanggap dan peduli terhadap permasalahan kemiskinan dan kesejahteraan sosial di tengah masyarakat,” ujar Sadali.
Sadali juga menegaskan kepada Baznas Provinsi Maluku dan kabupaten/kota agar dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengaji, membahas, dan mengevaluasi berbagai masalah yang terkait dengan sistem dan porsedur pengumpulan, penyaluran, pengawasan dan pelaporan pengelolaan zakat.
“dalam menjalankan roda organisasi harus memiliki program yang jelas, transparan dan tertanggung jawab, koordinasi dan sinkronisasi program kerja Baznas sedapat mungkin harus bersinergi dengan program pemerintah, sehingga upaya untuk membangun masyarakat Maluku yang sejahtera dan berkualitas, benar-benar kita wujudkan,” tuturnya.
Sementara itu saat ini Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI tengah mendorong kontribusi zakat sebagai strategi untuk mengentaskan masyarakat miskin ekstrem yang saat ini fokus utama pemerintah.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian Saidah Sakwan dalam Konferensi Zakat Internasional (ICONZ) ke-8 di Bandung Jawa Barat pada 19 Desember 2024 mengatakan pengentasan masyarakat miskin menjadi agenda global yang harus dikonsolidasikan terutama dari sektor pengelola zakat.
Dana zakat, kata Saidah, harus mampu untuk membebaskan 25,2 juta penduduk miskin di Indonesia dari garis kemiskinan dan masyarakat miskin ekstrem menjadi lebih berdaya.
Menurut Saidah, ada tiga strategi yang dilakukan oleh Baznas. Pertama, melakukan intervensi secara sosial yakni memenuhi seluruh kebutuhan mustahik, terutama kebutuhan dasar seperti pangan dan akses mereka terhadap kesehatan dan pendidikan.
Hal ini dilakukan, karena banyak dari masyarakat miskin ekstrem berasal dari keluarga yang hanya tamat sekolah dasar. Sehingga menurutnya, memberikan hak anak-anak mereka terhadap dunia pendidikan menjadi penting untuk mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan.
Kedua, intervensi secara ekonomi, yakni dengan cara memberikan modal dan membuka akses pasar kepada mustahik yang memiliki kapasitas yang bisa diberdayakan.
"Yang ketiga, kami terus melakukan advokasi, yang mana seluruh program tersebut ditujukan untuk mengubah mustahik menjadi muzaki sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat baik dari aspek materiil maupun aspek spiritual," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024