Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memperjuangkan seluruh tenaga honorer untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap dua.
“Kita akan memperjuangkan seluruh tenaga honorer yang telah mengabdi di Pemkot Ambon, termasuk mereka yang tidak lolos di tes tahap pertama untuk diikutkan di tahap dua," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus N. Kaya, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, bagi honorer yang tidak lolos di seleksi tahap pertama, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan memberikan ruang dengan membentuk semacam tugas yang dibagi per wilayah untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut.
Masalah yang dihadapi Pemkot Ambon saat ini terkait honorer yang tidak lolos, dan yang belum masuk pangkalan data.
Ia mengatakan penyelesaian tenaga honorer ini menjadi pekerjaan rumah semua daerah, bukan saja di kota Ambon. Secara nasional ada 1,7 juta tenaga honorer yang belum terselesaikan.
"Di tahap pertama sebagian telah terselesaikan dan sisanya mau diselesaikan dalam tahap kedua," Katanya.
Ia menjelaskan upaya penyelesaian tenaga honorer untuk diangkat sebagai PPPK penting dilakukan di tahun 2025, mengingat ke depan tidak akan ada lagi pengangkatan tenaga honorer.
“BKN meminta agar informasi ini dapat disebarluaskan ke seluruh daerah sehingga semua dapat mengetahui, karena ada tenaga guru yang bahkan tidak mengetahui terkait rekrutmen PPPK, karena tidak disampaikan oleh kepala sekolah,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota telah meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot untuk dapat memasukkan data honorer yang masih tersisa, agar dapat diakomodasi di tahap kedua.
"Kepada honorer baik itu tenaga kependidikan, kesehatan, maupun teknis agar dapat terus mencari informasi dan berkoordinasi tidak hanya dengan kepala sekolah, atau atasan langsung, tapi juga dengan pimpinan OPD bahkan dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM), “ kata Dominggus.
Diketahui, tahap pertama seleksi PPPK sebanyak 1.199 tenaga honorer lolos seleksi dengan rincian tenaga teknis sebanyak 1.117, tenaga kependidikan 83 dan tenaga kesehatan sebanyak dua orang,
Sementara yang tidak lolos karena tidak memenuhi persyaratan sebanyak tiga orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025