Ambon (Antara Maluku) - Provinsi Maluku memprogramkan rumput laut menjadi komoditas primadona ekspor pada masa mendatang karena memiliki lahan budi daya, prospek pengembangan, dan tujuan pasar yang terjamin.

"Kami melalui koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku maupun Dinas/Badan teknis lain memprogramkan rumput laut menjadi primadona ekspor karena permintaan pasar akan sumber daya hayati laut tersebut meningkat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Frangky Papilaja di Ambon, Jumat.

Program itu dicanangkan karena DKP Maluku telah mengiventarisasi pengembangan budi daya rumput laut yang tersebar di sebagian besar kabupaten/kota.

Penyebaran di Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kota Tual.

"Jadi prospek pengembangan rumput laut sebagai terobosan diversifikasi usaha budi daya sumber daya hayati laut itu karena permintaannya sebagai bahan baku berbagai kebutuhan, baik dalam maupun luar negeri cenderung meningkat," ujar Frangky.

Dia merujuk seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, pemanfaatan rumput laut telah meluas di berbagai bidang seperti pertanian sebagai bahan pupuk organik dan pembuatan media tumbuh dalam kultur jaringan (tissue culture).

Bidang peternakan, para peternak memberi makanan ternaknya dengan rumput laut sehingga dihasilkan daging yang enak, bidang kedokteran digunakan sebagai media kultur bakteri (bacteria culture), bidang farmasi sebagai pembuat suspensi, pengemulsi, tablet, plester dan filter.

Bidang industri lainnya, pengolahan produksi rumput laut digunakan sebagai bahan aditif seperti industri tekstil, kertas, keramik, fotografi, insektisida, pelindung kayu dan pencegahan api.

"Prospek rumput laut tersebut memotivasi, baik masyarakat maupun investor melirik budi dayanya untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan," kata Frangky.

Karena itu, Pemprov Maluku memprogramkan pembangunan pabrik rumput laut di Kota Tual untuk menampung produksi masyaraat setempat, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, MTB dan MBD.

Negara yang meminati produksi rumput laut Maluku adalah Denmark, Jepang, Tiongkok, Filipina, Korea, Taiwan, Australia, dan Amerika.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014