Ambon (Antara Maluku) - Sejumlah provinsi telah mendaftarkan pesertanya untuk memeriahkan lomba pesta paduan suara gerejani (Pesparani) III Provinsi Maluku yang penyelenggaraannya dijadwalkan di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru pada 26 - 30 Oktober 2014.
Ketua Panitia Pesparani Katholik III Provinsi Maluku, Arens Uniplaitta, dihubungi dari Ambon, Senin, mengatakan, peserta dari provinsi lain memeriahkan hanya dalam rangka eksebisi.
"Jadi yang telah mendaftar antara lain Merauke, Papua, dari pulau Sulawesi, pulau Kalimantan dan pulau Jawa, sedangkan di Maluku berasal dari sembilan Kabupaten maupun dua Kota," ujarnya.
Eksebisi peserta dari provinsi lain berdasarkan keputusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katholik Keuskupan Ambonina (LP3KKA) bertujuan mematangkan rencana penyelenggaraan Pesparani tingkat nasional yang selama ini belum pernah ada.
"Kami melalui koordinasi dengan LP3KKA mengundang Kementerian Agama untuk menghadiri event tersebut, sekaligus dimanfaatkan untuk memutuskan perlunya menggelar Pesparani tingkat nasional sebagaimana umat Islam melaksanakan MTQ maupun Kristen Protestan melombakan Pesparawi," kata Arens.
Dia memastikan Pesparani tingkat nasional penyelenggaraannya tergantung keputusan LP3KA bersama perutusan dari provinsi lainnya dan Kementerian Agama.
"Besar harapan ada keputusan penyelenggaraan Pesparani tingkat nasional dengan pencanangannya di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru," ujar Arens.
Dia memastikan, Pemkab Kepulauan Aru bersama masyarakat setempat bertekad menyukseskan Pesparani III Provinsi Maluku yang peserta maupun perutusan mencapai lebih dari 3.000 orang.
Saat ini peserta yang nantinya berlaga di 17 mata lomba telah terdaftar sebanyak 2.436 orang, tidak termasuk eksebisi dari Provinsi lain.
Karena itu, sedang dimatangkan berbagai persiapan seperti pembenahan perkampungan pelajar yang bisa menampung lebih dari 1.000 orang, hotel/penginapan serta rumah warga.
"Belajar dari pengalaman menyelenggarakan MTQ XXIV Provinsi Maluku pada 2011, maka Pesparani Katholik juga harus sukses, baik perhelatan, keuangan maupun prestasi," kata Arens Uniplaitta.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Ketua Panitia Pesparani Katholik III Provinsi Maluku, Arens Uniplaitta, dihubungi dari Ambon, Senin, mengatakan, peserta dari provinsi lain memeriahkan hanya dalam rangka eksebisi.
"Jadi yang telah mendaftar antara lain Merauke, Papua, dari pulau Sulawesi, pulau Kalimantan dan pulau Jawa, sedangkan di Maluku berasal dari sembilan Kabupaten maupun dua Kota," ujarnya.
Eksebisi peserta dari provinsi lain berdasarkan keputusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katholik Keuskupan Ambonina (LP3KKA) bertujuan mematangkan rencana penyelenggaraan Pesparani tingkat nasional yang selama ini belum pernah ada.
"Kami melalui koordinasi dengan LP3KKA mengundang Kementerian Agama untuk menghadiri event tersebut, sekaligus dimanfaatkan untuk memutuskan perlunya menggelar Pesparani tingkat nasional sebagaimana umat Islam melaksanakan MTQ maupun Kristen Protestan melombakan Pesparawi," kata Arens.
Dia memastikan Pesparani tingkat nasional penyelenggaraannya tergantung keputusan LP3KA bersama perutusan dari provinsi lainnya dan Kementerian Agama.
"Besar harapan ada keputusan penyelenggaraan Pesparani tingkat nasional dengan pencanangannya di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru," ujar Arens.
Dia memastikan, Pemkab Kepulauan Aru bersama masyarakat setempat bertekad menyukseskan Pesparani III Provinsi Maluku yang peserta maupun perutusan mencapai lebih dari 3.000 orang.
Saat ini peserta yang nantinya berlaga di 17 mata lomba telah terdaftar sebanyak 2.436 orang, tidak termasuk eksebisi dari Provinsi lain.
Karena itu, sedang dimatangkan berbagai persiapan seperti pembenahan perkampungan pelajar yang bisa menampung lebih dari 1.000 orang, hotel/penginapan serta rumah warga.
"Belajar dari pengalaman menyelenggarakan MTQ XXIV Provinsi Maluku pada 2011, maka Pesparani Katholik juga harus sukses, baik perhelatan, keuangan maupun prestasi," kata Arens Uniplaitta.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014