Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menjajaki pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di daerah itu, terutama di pelosok yang belum terjangkau layanan PT PLN.

Wakil Gubernur Malut Muhammad Naser Thaib di Sofifi, Kamis mengatakan masih banyak wilayah pelosok dan pulau terpencil di daerah itu yang belum terjangkau layanan listrik. Karena itu Pemprov Malut akan menjajaki penggunaan PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

"Pemprov Malut akan mengupayakan dana, baik melalu APBD maupun sumber lain untuk pengadaan PLTS tersebut. Selain itu juga akan mendorong perusahaan tambang di daerah ini membantu pengadaan PLTS untuk dibagikan kepada masyarakat yang belum terjangkau layanan PT PLN," katanya.

Ia mengatakan, listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat, baik untuk penerangan maupun pengembangan usaha produktif. Karena itu Pemprov Malut akan berupaya agar seluruh masyarakat di daerahnya mendapat layanan listrik, baik dari PT PLN maupun sumber lain seperti PLTS.

Pemanfaatan PLTS tersebut juga akan diarahkan untuk mengatasi keterbatasan air bersih di wilayah pesisir dan pulau terpencil dengan cara mengolah air laut menjadi air tawar dengan memanfaatkan energi listrik tenaga surya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Malut Djasman Abubakar mengatakan sangat mendukung program pemprov untuk meningkatkan pelayanan listrik tersebut, namun hendaknya jangan hanya terbatas pada pemanfaatan energi listrik dari tenaga surya.

Di Malut banyak potensi sumber energi terbarukan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, di antaranya potensi panas bumi yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti di Kabupaten Halmahera Selata, Halmahera Utara dan Halmahera Barat.

"Kalau potensi panas bumi tersebut dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik maka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga untuk industri, karena satu lokasi potensi panas bumi sesuai hasil survey bisa menghasilkan sedikitnya 200 MW," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014