Ambon (Antara Maluku) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Maluku, Treesje Tory menyatakan stok vaksin campak di setiap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) cukup untuk pemberian imunisasi bagi bayi dan balita.

"Stok vaksin yang tersedia di puskesmas maupun posyandu mencukupi untuk melayani bayi dan balita yang membutuhkan imunisasi," katanya di Ambon, Selasa.

Menurut dia, imunisasi penting dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu guna melindungi bayi dan balita terhadap penyakit tertentu.

Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Penularannya bisa melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita.

"Karena itu semua bayi usia sembilan bulan wajib diberi imunisasi campak. Biasanya setelah seminggu pascaimunisasi timbul sedikit demam pada bayi, namun ini hanya efek sementara," katanya.

Treesje mengatakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan yang sehat, berolah raga yang teratur dan istirahat yang cukup, dan paling efektif cara pencegahannya adalah dengan melakukan imunisasi.

"Pemberian imunisasi akan menimbulkan kekebalan aktif dan bertujuan untuk melindungi terhadap penyakit campak hanya dengan sekali suntikan, dan diberikan pada usia anak sembilan bulan atau lebih," ujarnya.

Diakuinya, di Ambon belum pernah ditemukan kasus bayi yang meninggal karena penyakit campak. Temuan kasus hanya di desa Air Besar ditemukan bayi yang sakit karena tidak imunisasi.

"Selebihnya belum pernah terjadi kasus yang menonjol akibat penyakit campak, kami berupaya melakukan tugas dengan baik sehingga bayi dan balita dapat dilayani imunisasi dengan baik," tandsanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menyatakan Status Kondisi Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menyusul ditemukannya kasus penyakit campak yang menyerang lebih dari 90 anak balita dan menewaskan delapan lainnya.

"Penularan penyakit campak di kabupaten Aru ini sudah masuk KLB," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Ritha Tahitu.

Ditambahkannya kondisi KLB diberlakukan karena penularan penyakit campak di Aru telah menyerang puluhan anak balita dan menewaskan delapan di antaranya.

"Mencegah penyakit tersebut tidak menular kepada anak balita lainnya, pihaknya bersama dinas kesehatan setempat telah terjun langsung ke desa-desa yang terjangkit virus campak tersebut," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014