Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) akan membangun pelabuhan peti kemas di Sofifi untuk memudahkan pengangkutan barang dari dan keluar ibu kota Provinsi Malut itu, termasuk kabupaten lainnya di Pulau Halmahera.
"Pelabuhan Ahmad Yani yang selama ini menjadi pelabuhan bongkar muat peti kemas lahannya sangat terbatas untuk dikembangkan, sehingga pemprov memprogramkan pelabuhan peti kemas baru di Sofifi," kata Kadis Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Malut Bahrun Mansur di Ternate, Selasa.
Pembangunan pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut diupayakan terealisasi dalam lima tahun kedepan dan untuk pembiayaannya akan diupayakan dari APBN atau sumber keuangan lainnya di pusat, karena kalau menggunakan APBD Malut tidak memungkinkan.
Ia mengatakan, adanya pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan investasi di Malut khususnya di Pulau Halmahera, karena wilayah ini banyak potensi sumber daya alam yang belum digarap secara maksimal, terutama di sektor kelautan, perkebunan dan pertambangan.
Selain itu, juga harapkan akan mendorong para pengusaha untuk merealisasikan ekspor dari Malut, terutama yang komoditasnya dari wilayah Malut, karena selama ini komoditas dari wilayah Malut umumnya diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain.
Sementara itu seorang pengusaha di Malut, Muhammad Djafar, menyatakan sangat mendukung program Pemprov Malut untuk membangun pelabuhan peti kemas di Sofifi, karena akan menghemat biaya dan waktu kalau para pengusaha akan mengirim barang ke luar Malut atau sebaliknya.
Selama ini para pengusaha jika ingin mengirim barang dari daratan Halmahera ke luar Malut harus mengangkutnya terlebih dahulu menggunakan kapal ke Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, sehingga pengusaha harus mengelurakan biaya yang tidak sedikit, begitu pula kalau mendatangkan barang dari luar Malut untuk didistribusikan ke Pulau Halmahera.
"Kami berharap program pembangunan pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut tidak hanya menjadi program diatas kertas, tetapi harus direalisasikan secepatnya, masalahnya selama ini banyak program pembangunan yang disiapkan pemprov tetapi realisasinya tidak ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Pelabuhan Ahmad Yani yang selama ini menjadi pelabuhan bongkar muat peti kemas lahannya sangat terbatas untuk dikembangkan, sehingga pemprov memprogramkan pelabuhan peti kemas baru di Sofifi," kata Kadis Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Malut Bahrun Mansur di Ternate, Selasa.
Pembangunan pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut diupayakan terealisasi dalam lima tahun kedepan dan untuk pembiayaannya akan diupayakan dari APBN atau sumber keuangan lainnya di pusat, karena kalau menggunakan APBD Malut tidak memungkinkan.
Ia mengatakan, adanya pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan investasi di Malut khususnya di Pulau Halmahera, karena wilayah ini banyak potensi sumber daya alam yang belum digarap secara maksimal, terutama di sektor kelautan, perkebunan dan pertambangan.
Selain itu, juga harapkan akan mendorong para pengusaha untuk merealisasikan ekspor dari Malut, terutama yang komoditasnya dari wilayah Malut, karena selama ini komoditas dari wilayah Malut umumnya diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain.
Sementara itu seorang pengusaha di Malut, Muhammad Djafar, menyatakan sangat mendukung program Pemprov Malut untuk membangun pelabuhan peti kemas di Sofifi, karena akan menghemat biaya dan waktu kalau para pengusaha akan mengirim barang ke luar Malut atau sebaliknya.
Selama ini para pengusaha jika ingin mengirim barang dari daratan Halmahera ke luar Malut harus mengangkutnya terlebih dahulu menggunakan kapal ke Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, sehingga pengusaha harus mengelurakan biaya yang tidak sedikit, begitu pula kalau mendatangkan barang dari luar Malut untuk didistribusikan ke Pulau Halmahera.
"Kami berharap program pembangunan pelabuhan peti kemas di Sofifi tersebut tidak hanya menjadi program diatas kertas, tetapi harus direalisasikan secepatnya, masalahnya selama ini banyak program pembangunan yang disiapkan pemprov tetapi realisasinya tidak ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014