Ternate (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik, termasuk kepada pelanggan di sektor industri.
"Kerja sama dengan sejumlah industri, baik di Maluku maupun di Maluku Utara pun hingga kini terus dijajaki. Bersama Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sofifi, perwakilan Manajemen PLN UIW MMU mengunjungi PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah," kata General Manajer PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula saat dihubungi, Kamis.
Dia menyampaikan, Industri terpadu untuk pengolahan logam berat ini membutuhkan energi listrik yang sangat besar.
“PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif. PLN juga siap melengkapi kebutuhan sektor industri dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan,” ujar Awat.
Tidak hanya itu, Awat menegaskan, sesuai dengan mandat kelistrikan nasional, PLN berkomitmen untuk terus menjalin berkolaborasi dan memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri.
“Itu sudah menjadi tugas Kami. Dengan demikian, multipliers effect itu akan benar-benar dirasakan ketika listrik dihadirkan menyeluruh di daerah terpencil. Misalnya, terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekonomi sektor riil, sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat," imbuhnya.
Pertemuan ini diadakan di kantor PT. IWIP dan dihadiri oleh perwakilan dari kedua perusahaan. Agenda utama pertemuan adalah pembahasan terkait kontrak suplai listrik dari PT. IWIP ke pelanggan PLN.
Dalam sambutannya, Assitant Manager Perencanaan PLN UP3 Sofifi, Fuad Ardiansyah, menjelaskan pentingnya kerja sama ini dalam mendukung kebutuhan energi di wilayah Maluku Utara khususnya di Halmahera Tengah. Ia menyampaikan bahwa dengan dilakukan pertemuan ini, diharapkan dapat memberikan solusi dari berbagai masalah yang sudah dihadapi. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara itu, Legal And Compliance PT IWIP, Rizkie Chandra, menyatakan bahwa kerja sama ini secara bisnis dinilai sangat menguntungkan bagi pihaknya.
“Kami anggap CSR karena nilainya sangat rendah dari nilai keekonomisan kami. Terkait penambahan daya yang diminta PLN sampai saat ini manajemen hanya menyetujui sampai 7,5 MW dikarenakan kapasitas pembangkit kami masih kekurangan namun tidak menutup kemungkinan untuk disetujui mengingat membantu masyarakat,” ujarnya.
Dia berharap, pihak PLN dapat menyampaikan draf kontrak secepatnya agar dapat direview.
“Dan kami harap sebelum tanggal di bulan November 2024 kontrak dapat ditandatangani,” sambungnya.
Pertemuan ini juga membahas aspek teknis dan regulasi yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kerja sama. Tim teknis dari kedua pihak saling bertukar informasi mengenai kapasitas pembangkit, potensi excess power, serta prosedur yang harus dilalui untuk mewujudkan kolaborasi ini. Diskusi tersebut menghasilkan beberapa poin kesepakatan awal yang akan ditindaklanjuti dengan dituangkan dalam kontrak.
Sebagai penutup, pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat antara PLN UP3 Sofifi dan PT IWIP. Dengan bersinergi, kedua belah pihak berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan energi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi regional.