Keterkaitan Ibu Non, dosen Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon, dengan masalah perempuan dan  pangan cukup erat.
     
Pengajar bernama lengkap Aphrodite Milana Sahusilawane ini mau membuang waktu, pikiran dan tenaganya untuk meneliti kehidupan dan daya perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga, bahkan sebagai pilar utama.
     
Kaum perempuan yang diteliti adalah mereka yang hidup di pulau-pulaukecil, wilayah perbatasan atau beranda negara di provinsi Maluku.
     
"Concern saya dari dulu memang masalah perempuan dan perannya dalam ketahanan pangan," kata dosen kelahiran Ambon, 1 Juli itu.
     
Melakukan riset di Kisar, Maluku Barat Daya, selama beberapa tahun, Ibu Non membawa hasilnya untuk dipaparkan di seminar Peserta Sandwich Programe di University of Goettingen, Jerman, Oktober 2010-Januari 2011.
     
Hasil riset itu juga dijadikannya desertasi untuk meraih gelar doktoral di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, dimana ia dinyatakan lulus dengan predikat "cumlaude" pada penghujung 2011.

Berkat ketertarikan dan ketekunannya meneliti masalah perempuan dan pangan, Majalah  Kartini dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI pun memberikan dia anugerah Kartini Award tahun 2012 untuk kategori pendidikan dan ilmu pengetahuan.
     
"Untuk kategori itu, saya perempuan Maluku pertama yang menerima penghargaan tersebut," katanya.

Setahun setelah meraih gelar S1 di Universitas Pattimura pada 1983, Ibu Non mulai aktif mengajar sebagai dosen.

Meraih S2 di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1990, dia menyatakan dosen atau guru adalah profesi mulia.
     
"Tidak ada orang pintar tanpa guru, dan mencerdaskan bangsa itu pekerjaan yang mulia," katanya.
      
Saat ini menjabat Kepala Laboratorium Sosiologi dan Kependudukan Fakultas PertanianUniversitas Pattimura, Ibu Non masih aktif sebagai peneliti. Sejak empat tahun lalu ia melakukan riset lewat MP3EI di Maluku.

"Tahun depan kami berharap dapat menghasilkan produk yogurt dari jagung dan bedak penurun panas dari buah koli," demikian Ibu Non.

Pewarta: Ipeh

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014