Ambon (Antara Maluku) - Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku akan membuka penyeberangan trayek Teluk Bara, pulau Buru - Sanana, provinsi Maluku Utara guna mengefektifkan akses dua provinsi bertetangga itu.

"Kami sedang membenahi dermaga maupun fasilitas penyeberangan di Teluk Bara agar dibuka trayek ke Sanana," kata Kadishub Maluku, Benny Gaspersz, di Ambon, Sabtu.

Sebelumnya diintensifkan trayek Namlea - Sanana karena dermaga penyeberangan di Teluk Bara belum difungsikan.

"Saya saat menerima tim dari DPRD Buru salah satu agenda pembicaraannya adalah mengefektifkan dermaga feri Teluk Bara yang sejak dibangun beberapa tahun lalu belum difungsikan sehingga ada fasilitas harus dibenahi," ujarnya.

Apalagi armada feri yakni KMP. Badaleon siap melayari trayek Teluk Bara - Sanana, menyusul Namlea, ibu kota Kabupaten Buru - Sanana.

"Teluk Bara merupakan pintu keluar maupun masuk Maluku ke provinsi Papua Barat maupun Maluku Utara dari realisasi trans Maluku yang dikembangkan hingga 2025," kata Benny.

Trans Maluku dikembangkan untuk konektivitas dari Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang secara geografis berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste itu dengan Teluk Bara, Kabupaten Buru dekat Provinsi Papua Barat.

Trans Maluku yang digagas Pemprov Maluku hingga 2025 akan dibangun secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara.

"Pembangunan dan penyediaan sarana transportasi di Maluku akan dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan keuangan negara. Jika anggarannya cukup maka kita akan kembangkan moda penyeberangan feri, pelabuhan dan dermaga maupun moda transportasi lainnya," ujarnya.

Dia menilai, program tol laut yang digagas Presiden dan Wapres, Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK) menjawab program trans Maluku dikembangkan beberapa tahun terakhir ini.

"Kan tol laut itu menjamin konektivitas antarpulau dari Sabang sampai Merauke sehingga menjawab yang diperjuangkan pengembangan trans Maluku," kata Benny.

Maluku miliki 1.340 buah pulau yang tersebar di sembilan Kabupaten dan dua Kota dengan lautnya sekitar 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.480 kilometer persegi.

Apalagi, menurut dia , sebagian besar dari 1,8 juta jiwa penduduk Maluku permukimannya di pesisir pantai dengan mata pencaharian menangkap ikan dan sumber daya hayati laut lainnya seperti udang, rumput laut dan mutiara.

"Saatnya potensi sumber daya hayati laut dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Maluku. Bayangkan, potensi lestari ikan di Maluku saat ini mencapai 1,6 juta ton / tahun. Namun, baru dimanfaatkan sekitar 30 persen sehingga terbuka peuang dikelola dalam skala besar untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran," kata Benny.

Trans Maluku ini juga diperjuangkan masuk proyek Masterplan Koridor VI Maluku dan Papua Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga tahun 2025.

Pembangunan Trans Maluku akan melewati ruas jalan sepanjang 1.015,70 km, dan 40 dermaga yang akan dilayani oleh 24 kapal penyebarangan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015