Ambon (Antara Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pattimura Ambon mengimbau penyedia maupun pengguna jasa perhubungan untuk mewaspadai hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir di perairan barat Pulau Buru, Maluku, pada beberapa hari ke depan.

"Jadi, penyedia maupun pengguna jasa perhubungan, baik udara, laut, maupun darat, perlu mewaspadai peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah yang tidak diinginkan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy di Ambon, Kamis.

Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara Barat(MTB), Kepulauan Aru, Buru Selatan, Maluku Barat Daya (MBD), dan Maluku Tenggara, serta Kota Tual maupun Ambon berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan.

Ia memprakirakan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) kondisi cuaca berawan.

George juga mengingatkan soal kecepatan angin lebih dari 30 km/jam berpeluang bertiup di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.

Kabupaten Maluku Tengah, MTB, Kepulauan Aru, Buru, Buru Selatan, MBD, Maluku Tenggara, SBB, SBT, dan Kota Tual kecepatan anginnya di bawah 20 km/jam.

Sementara itu, tinggi gelombang 3--4 meter diprakirakan terjadi di laut Arafura bagian Timur dan perairan Selatan Kepulauan Aru.

Gelombang dengan tinggi 2--3 meter terjadi di laut Banda bagian Timur, perairan Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kai, dan Laut Maluku.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mematuhi peringatan dini yang telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota.

"Jangan memaksakan diri sekiranya kondisi cuaca ekstrem. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," kata George.

Ia berharap para bupati dan wali kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, kata dia, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar. Bahkan, sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi, lanjut dia, hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca demi keselamatan mereka.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015