Ambon (Antara Maluku) - Gaun unik yang dibuat dari hasil daur ulang plastik bekas deterjen cair sachet karya SD Negeri 2 Ambon memenangi karnaval sampah bertajuk Kalesang Sampah yang berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon, Jumat sore.

Gaun selutut dengan atasan berbentuk tank top dan rok balon berwarna hijau menyala yang dihasilkan oleh warna plastik pembungkus deterjen cair terlihat apik dipadukan dengan wedges yang dibulat dari batang pohon dan sabut kelapa, lengkap dengan aksesorisnya, yakni tusuk konde dari tulang ikan, bunga rambut dan anting-anting berbahan sisik ikan.

Dari puluhan pakaian hasil daur ulang bermacam-macam sampah plastik yang dipamerkan, gaun unik yang dikenakan oleh Milida Rosiana Mathindas, siswi SD Negeri 2 Ambon berhasil mencuri perhatian juri, desainer kondang Samuel Wattimena, dan mendapatkan skor tertinggi sebesar 300 poin.

"Semua pakaian daur ulang yang dipamerkan memiliki keunikan masing-masing tapi gaun karya SD Negeri 2 Ambon memiliki total kenyamanan, kreativitas dan pengerjaan yang baik dan rapih," kata Samuel Wattimena.

Ia mengatakan, poin penting dalam membuat pakaian daur ulang adalah tidak menjadikannya sebagai barang sekali pakai maupun sampah baru, karena mendaur ulang sampah adalah menjadikannya sebagai barang yang bisa digunakan kembali selama berkali-kali.

Selain itu, tingkat kenyamanannya juga harus diperhatikan, baju tersebut harus mampu melindungi dan tidak terlalu panas ataupun dingin ketika dikenakan oleh seseorang.

"Saya perlu mengingatkan karnaval ini adalah mendaur ulang sampah, bukan membeli kantung plastik baru untuk dijadikan gaun, karena itu berarti kita menghasilkan sampah baru, apalagi seperti yang kita ketahui plastik membutuhkan waktu yang sangat lama agar bisa terdaur oleh alam," katanya

Dia menambahkan, mendaur ulang sampah menjadi pakaian merupakan kreativitas yang sangat menarik di tengah-tengah sulitnya masalah penanganan sampah terutama plastik, bukan hanya bisa dipamerkan, barang-barang tersebut dapat bernilai ekonomi dan mampu menarik animo pembeli jika dikerjakan dengan sepenuh hati dengan meperhatikan poin-poin penting dalam pengerjaannya.

"Pakaian-pakaian yang dihasilkan dari bahan daur ulang dapat memiliki nilai secara ekonomi, jadi harus dikerjakan dengan serius, jangan sampai orang ingin membeli pakaian kita hanya karena merasa kasihan sudah dikerjakan selama semalam penuh dan sebagainya tapi karena karya kita layak dihargai," katanya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015