Ambon (Antara Maluku) - Stok beras kebutuhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, tidak terpengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan pemerintah pada 28 Maret 2015.

"Stok terjamin untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 125.000 jiwa penduduk Kepulauan Aru untuk dua bulan ke depan," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat, Ruddy Siwabessy, dihubungi dari Ambon, Rabu.

Tidak terpengaruhnya stok beras di pasar, swalayan, mini market karena sembilan distributor yang beroperasi di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru telah memasok kebutuhan bahan pokok masyarakat itu sesuai data konsumsi warga setempat.

"Beras dipasok dari Surabaya dengan armada sendiri sehingga biaya transportasi bisa ditekan," ujarnya.

Dia memastikan, kenaikan harga BBM ini juga intensif dipantau tim pengawas guna mengantisipasi kemungkinan terjadi lonjakan harga tajam.

Awalnya pada pertengahan Maret 2015 terjadi kenaikan harga beras berkisar Rp10.000 - Rp15.000/karung tergantung merek bahan pokok masyarakat tersebut.

Sedangkan harga di toko - toko yang dijual kepada masyarakat Rp1.000/Kg.

"Kenaikan harga beras di Kepulauan Aru dipengaruhi dampak gagal panen di Jawa Timur yang selama ini memasok bahan pokok masyarakat itu Kabupaten secara geografis dekat dengan Australia," kata Ruddy.

Dia mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan kenaikan harga BBM karena stok beras terpantau tim pengawasan di gudang - gudang sembilan distributor.

Begitu pun, sembilan distributor menjamin sedang melakukan pengadaan beras dari Surabaya sehingga soal stok tetap terjamin.

Distributor juga mengisyaratkan harga beras pada April 2015 kembali turun karena panen di sentra produksi Jawa Timur membaik.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru belum memprogramkan kegiatan Operasi Pasar (OP) beras karena gejolak kenaikan bahan pokok masyarakat itu masih terkendali.

OP beras dilakukan sekiranya stok relatif terbatas dan terjadi gejolak kenaikan harga dengan Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Gotlief Gainau menyurati Gubernur Maluku, Said Assagaff guna berkoordinasi dengan Perum Bulog Divre Maluku.

Sebelumnya, harga bensin premium RON 88 naik dari Rp6.800 menjadi Rp7.300 per liter dan solar naik dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter yang diberlakukan pada 28 Maret 2015.

Harga baru ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015