Ambon (Antara Maluku) - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon diikutsertakan dalam mengawal tim investigasi dari Provost Brimob dan Propam Polda Maluku untuk mengungkap kasus pemukulan warga dan pendeta di Morekau, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
"Mereka dilibatkan untuk mengawal dan melakukan kerja sama dengan tim investigasi Brimob bersama Propam Polda, sehingga ada transparansi," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasan Mukaddar, di Ambon, Rabu.
Penjelasan tersebut disampaikan Hasan Mukaddar bersama Wadir Intel Polda Maluku, AKBP Suharwiyono usai menerima perwakilan GKMI yang melakukan aksi demo di Mapolda Maluku.
Menurut dia, tim investigasi ini dibentuk setelah terjadinya kasus penganiayaan warga dan tokoh agama di Morekau pada Minggu, (29/3) oleh sejumlah anggota Brimob kompi C Detazemen II Brimob Seram Barat.
"Hasil kerja tim tidak disampaikan ke Humas Polda tetapi langsung ke atasan langsung seperti Dansat Brimob dan proses hukumnya ditangani di sana," katanya.
Investigasi ini akan dilakukan secara menyeluruh, baik terhadap masyarakat maupun anggota Brimob guna mengetahui apa penyebab terjadinya tindakan penyerangan dan penganiayaan dimaksud.
Untuk diketahui, DPRD Maluku sebelumnya telah mengundang Dansat Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Herman Kumbang dan Kapolres SBB, AKBP Syahbudin Nasution untuk duduk bersama raja (Kades) J. Salenusa dan saniri negeri Morekau yang berakhir damai.
Namun Dansat Brimob menegaskan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota Brimob ini tetap diinvestigasi dan kalau terbukti akan diproses secara hukum.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Mereka dilibatkan untuk mengawal dan melakukan kerja sama dengan tim investigasi Brimob bersama Propam Polda, sehingga ada transparansi," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasan Mukaddar, di Ambon, Rabu.
Penjelasan tersebut disampaikan Hasan Mukaddar bersama Wadir Intel Polda Maluku, AKBP Suharwiyono usai menerima perwakilan GKMI yang melakukan aksi demo di Mapolda Maluku.
Menurut dia, tim investigasi ini dibentuk setelah terjadinya kasus penganiayaan warga dan tokoh agama di Morekau pada Minggu, (29/3) oleh sejumlah anggota Brimob kompi C Detazemen II Brimob Seram Barat.
"Hasil kerja tim tidak disampaikan ke Humas Polda tetapi langsung ke atasan langsung seperti Dansat Brimob dan proses hukumnya ditangani di sana," katanya.
Investigasi ini akan dilakukan secara menyeluruh, baik terhadap masyarakat maupun anggota Brimob guna mengetahui apa penyebab terjadinya tindakan penyerangan dan penganiayaan dimaksud.
Untuk diketahui, DPRD Maluku sebelumnya telah mengundang Dansat Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Herman Kumbang dan Kapolres SBB, AKBP Syahbudin Nasution untuk duduk bersama raja (Kades) J. Salenusa dan saniri negeri Morekau yang berakhir damai.
Namun Dansat Brimob menegaskan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota Brimob ini tetap diinvestigasi dan kalau terbukti akan diproses secara hukum.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015