Ambon (Antara Maluku) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berupaya membuka pangkalan lokal untuk mempermudah siswa dari sejumlah kabupaten mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Kami sementara melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidikan Tinggi, agar seleksi SNMPTN pada Unpatti tidak hanya dilakukan di Ambon, tetapi ada pangkalan lokal lain, sehingga siswa dari daerah lain dapat mengikutinya," kata Rektor Unpatti Ambon Thomas Penttury, Kamis.

Dia mengatakan, kondisi geografis Maluku yang terdiri dari ribuan pulau serta belum didukung sarana transportasi memadai cukup menyulitkan siswa dari sejumlah kabupaten yang jauh untuk datang mengikuti SNMPTN di kampus Unpatti di Kota Ambon.

"Siswa dari sejumlah kabupaten seperti Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD), Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru, tentu membutuhkan waktu lebih lama untuk datang ke Ambon, itu pun jika jadwal kapal atau pesawat tepat waktu," katanya.

Siswa dari sejumlah kabupaten tersebut, katanya, tentu harus mengeluarkan biaya ekstra lebih besar untuk datang ke Ambon mengikuti seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri terkemuka di provinsi Seribu Pulau tersebut.

"Karena itu kami sedang mengupayakan agar lokasi seleksi masuk Unpatti tidak terpusat hanya di Kota Ambon, tetapi bida dibuka pangkalan lokal di kabupaten di Maluku, sehingga siswa dari daerah yang jauh tidak perlu datang ke Ambon," katanya.

Dia berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menyetujui usulan tersebut sehingga pelaksanaan SNMPTN tahun 2016 tidak lagi terpusat di Ambon, dan seleksinya dapat dilakukan di pangkalan lokal di kabupaten/kota lain di Maluku.

Thomas mengatakan, seleksi penerimaan mahasiswa baru pada Unpatti dilakukan melalui tiga jalur yakni SNMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serta jalur mandiri.

"Khusus jalur SNMPTN sudah dilakukan dan hasilnya akan diumumkan dalam waktu dekat melalui media massa, jalur SBMPTN akan berlangsung awal Mei, sedangkan jalur mandiri akan dilaksanakan Juli 2015.

Menyangkut target, Thomas mengatakan, setiap tahun perguruan tinggi (PT) negeri yang dipimpinnya menerima 4.000 hingga 4.200 siswa baru melalui tiga jalur penerimaan.

50 persen diantaranya terserap melalui jalur SNMPTN, 30 persen jalur SBMPTN dan 20 persen sisanya dari jalur mandiri.

"Jadi antara 2.000 hingga 2.100 siswa direktur melalui jalur akademik atau SNMPTN, selebihnya melalui diseleksi melalui SBMPTN dan jalur mandiri," ujarnya.

Dia menandaskan seleksinya dilakukan secara profesional, bebas intimidasi maupun kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015