Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengapresiasi sejumlah kegiatan lomba terkait kebersihan dan pemeliharaan lingkungan yang digelar Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) setempat.

"Saya mengapresiasi tinggi terselenggaranya sejumlah lomba yang digelar memeriahkan Hari Lingkungan Hidup sedunia sebagai salah satu terobosan untuk memotovasi kesadaran masyarakat menjaga dan menjamin kelestarian lingkungan hidup," kata Gubernur Said pada pembukaan lomba kreativitas daur ulang sampah, di Ambon, Rabu.

Dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten III Setda Maluku Zidik Sangadji, Gubernur menegaskan isu lingkungan saat ini menjadi perhatian negara-negara di seluruh dunia, karena didasari kesadaran bahwa lingkungan hidup merupakan investasi masa depan yang tidak ternilai.

"Dengan menjaga lingkungan dari kerusakan dan pencemaran maka dengan sendirinya kita telah menjaga kelangsungan dan keberlangsungan bumi," ujarnya.

Dia menegaskan, sepatutnya sebagai penghuni bumi kita tidak serakah dan mengutamakan sikap hemat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam (SDA), di mana perlu mendahulukan penggunaan keperluan produktif dari pada konsumtif serta memperhatikan efisiensi dan efektifitas penggunaan SDA.

Khusus konteks Maluku, Gubernur menegaskan sikap hemat pemanfaatan SDA sesungguhnya telah membudaya dalam kehidupan masyarakat, yang menganut nilai-nilai kearifan lokal dan bersinergi dengan pembangunan lingkungan hidup.

"Kearifan lokal seperti `sasi` (larangan mengambil sesuatu sebelum waktu panen) yang tertanam di masyarakat merupakan warisan leluhur yang mencerminkan sikap hemat dalam mengelola SDA. Karena itu budaya ini harus terus dijaga dan dilestarikan," katanya.

Gubernur optimis dengan menghidupkan pranata sosial tersebut dalam kehidupan masyarakat maka lingkungan hidup di provinsi Seribu Pulau tersebut akan lestari dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Said juga memandang perubahan paradigma masyarakat moderen untuk memanfaatkan dan mengubah sampah menjadi barang berharga, bernilai estetika dan ekonomis, juga merupakan bentuk kerarifan lokal untuk melestarikan lingkungan.

"Karena itu saya mendukung lomba tahunan ini sebagai bagian inovasi generasi muda dalam menjamin kelangsungan dan kelestarian lingkungan hidup sekitar," katanya.

Gubernur Said juga menyatakan mendukung lomba bersih pantai sebagai salah satu gerakan moral untuk menumbuhkan kesadaran dan menginspirasi masyarakat untuk menyelamatkan ekosistem pantai dan teluk, sekaligus menjadi langkah awal untuk mengembalikan fungsi pantai dan teluk sebagai sumber kehidupan sekaligus menjadi potensi wisata bahari.

Begitu pun kampanye bersih sungai juga dipandang sebagai langkah tepat untuk menggalang partisipasi masyarakat menjaga dan melestarikannya guna menghindari berbagai dampak buruk akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

"Pengalaman menunjukkan penyebab banjir di Kota Ambon adalah meluapnya sungai akibat kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke sungai. Karena itu perlu segera membangun komitmen bersama dan menyuarakan tekad untuk mengkampanyekan gerakan sosial menjaga dan memelihara pantai, teluk dan sungai," ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana Junan Tan mengatakan, lomba yang digelar Bapedalda Maluku dalam rangka hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni yakni kreativitas daur ulang sampah, lomba bersih pantai, lomba fotografi bertema lingkungan hidup serta kampanye bersih sungai.

Berbagai lomba tersebut bertujuan menggerakkan komponen masyarakat untuk sadar dan berperan melindungi serta melestarikan lingkungan, mengajak pemangku kepentingan meningkatkan keseimbangan lingkungan.

"Kami juga ingin mengajak masyarakat mengolah sampah sesuai prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan menjaga kebersihan sungai serta kawasan Teluk Ambon, membangkitkan kebiasaan masyarakat mencintai lingkungan dengan cara memotret lingkungan sekitar," ujar Junan Tan. 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015