PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “PLN Peduli” menyalurkan bantuan kepada Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku.
Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku merupakan sebuah koperasi berbasis komunitas yang fokus mengangkat potensi kopi lokal melalui brand Kopi Tuni, kata General Manager PLN UIW MMU, Noer Soeratmoko.
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan meliputi rumah produksi hingga berbagai alat produksi berbasis listrik seperti food dehydrator, mesin roasting elektrik, grinder kopi industrial, chamber vacuum sealer, dan continuous band sealer
Serta fasilitas pendukung cafe seperti mesin espresso, freezer, hingga alat pengemasan skala besar.
Transformasi alat produksi ini katanya, telah mendorong peningkatan efisiensi dan kualitas produk secara signifikan. Waktu pengeringan biji kopi yang sebelumnya mencapai 2 minggu, kini hanya membutuhkan 2 jam. Proses roasting yang dulu 1 jam per kilogram, kini menjadi 15 menit untuk 4 kilogram.
Hal ini memungkinkan peningkatan kapasitas produksi dan konsistensi kualitas, yang berujung pada pertumbuhan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
ia menuturkan, dukungan ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam memberdayakan ekonomi lokal dan menciptakan kemandirian masyarakat melalui energi dan kolaborasi.
“Kami melihat potensi besar dari Kopi Tuni bukan hanya sebagai produk lokal berkualitas, tapi juga sebagai penggerak ekonomi berbasis komunitas. Melalui PLN Peduli, kami ingin memastikan bahwa listrik dan energi tak hanya menerangi rumah, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, mandiri, dan sejahtera,” katanya.
Dijelaskannya, dampak dari program ini pun nyata yakni enjualan di Cafe Kopi Tuni meningkat hingga 84 persen, penjualan produk kemasan kopi naik 61 persen,dan pembelian biji kopi dari petani melonjak lebih dari 2.000 persen. dibandingkan tahun sebelumnya.
Harga beli dari petani juga meningkat drastis sehingga secara langsung meningkatkan kesejahteraan petani di enam negeri penghasil kopi di Maluku.
Tak hanya itu, kini sudah ada enam UMKM mitra yang menggunakan Kopi Tuni sebagai bahan baku utama usaha mereka. Di sisi hulu, program penyuluhan kepada petani juga telah menggerakkan minat tanam kembali kopi di lahan-lahan tidur, termasuk di Desa Laturake, yang sebelumnya nyaris meninggalkan komoditas kopi.
“Koperasi ini membuktikan bahwa dengan sedikit dukungan, masyarakat bisa berinovasi dan menciptakan perubahan. Kami bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan ini, semoga kopi tuni terus berkembang dan dapat menguasai pasar terutama pasar internasional,” kata Soeratmoko.
Ketua Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku, Andre Wolther Agustinus Sopulatu menyampaikan apresiasi dan optimisme terhadap masa depan kopi Maluku.
“Bantuan dari PLN bukan sekadar bantuan alat. Ini adalah bentuk nyata kepercayaan kepada kami sebagai komunitas. Dengan alat-alat ini, kami mampu meningkatkan produktivitas, menjaga kualitas, dan memperluas pasar kami,katanya.
Selain itu para petani,kini lebih sejahtera, dan generasi muda pun mulai melihat kopi sebagai masa depan, bukan masa lalu.
Kopi tuni juga pernah mengikuti pameran di Yunani dan sekarang juga kami sedang memperluas marketing ke luar negeri. Produk kami sekarang dalam proses pengiriman melalui jasa titip ke Amerika Serikat. Ini semua tidak terlepas dari bantuan PLN.
Melalui bantuan ini, jumlah tenaga kerja di cafe bertambah, mitra UMKM meningkat, dan muncul inisiatif pembibitan kopi lokal. PLN berharap keberhasilan Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku dapat menjadi model replikasi bagi komunitas lain di wilayah timur Indonesia.
Editor : Daniel
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025