Ambon (Antara Maluku) - Para penderita asma diminta mewaspadai udara dingin pada saat musim hujan dengan curah tinggi, karena bisa menjadi penyebab kambuhnya penyakit yang menyerang saluran pernafasan itu.

"Curah hujan yang tinggi menyebabkan udara menjadi dingin kemudian penyakit asma kambuh," ujar dr. Enseline Nikijuluw, dokter umum yang siaga di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU dr. Haulussy, Rabu (24/6)

Menurut dia, musim hujan di Kota Ambon dan Maluku sejak beberapa hari terakhir mulai menimbulkan berbagai penyakit termasuk asma.

"Beberapa terakhir ini kami sudah menangani lima orang yang menderita penyakit asma," katanya.

Penyakit asma biasanya ditandai kesulitan bernafas, dengan gejala umum batuk-batuk, dada terasa berat, dan sesak napas.

"Di musim hujan seperti ini, saya bisa menerima hingga 10 pasien di UGD RSU dr. Haulussy dengan gejala asma," katanya.

Ia menuturkan, mereka yang dibawa biasanya sudah dalam keadaan sesak nafas kategori sedang atau berat. Dalam kondisi tersebut, pasien ditangani dengan cara nebulizer (penguapan), dimana pasien diberikan obat untuk melebarkan saluran pernafasan bagian bawah.

"Setelah itu baru diberikan obat pereda sesak nafas. Tapi, jika keadaan mereka parah, pihak rumah sakit tidak mengijinkan mereka pulang. Biasanya mereka akan dirawat dulu hingga pagi baru bisa diijinkan pulang," ujarnya.

Sehubugan musim hujan di daerah ini masih akan berlansung hingga Agustus atau September, maka warga masyarakat yang mengidap asma perlu mewaspadai serangan dengan cara menggunakan jaket tebal ketika cuaca dingin.

Selain asma, kata Enseline, penyakit yang sering kambuh pada musim hujan dengan curah sedang dan tinggi adalah rematik (sakit pada sendi kronis yang membuat penderita sulit bergerak).

`Tapi kasus rematik tidak sebanyak asma saat musim hujan. Pasien umumnya berusia lanjut," katanya. 

Pewarta: Claudia Bawole

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015