Ternate (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengimbau kepada warga, terutama di kawasan pengungsian erupsi Gunung Gamalama, mengantisipasi penyakit demam berdarah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
"Saat musim hujan, sejumlah penyakit sering muncul karena perubahan siklus udara dan dampak erupsi Gunung Gamalama sejak (16/7) pekan lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabesi di Ternate, Minggu.
Selain diare, yang harus diantisipasi adalah demam berdarah, malaria, serta flu dan batuk.
Warga diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan sehingga sumber penyakit seperti nyamuk dan bakteri tidak berkembang.
Di Ternata, ada beberapa kawasan yang perlu menjadi perhatian penyebaran penyakit saat musim hujan, terutama daerah yang juga terkena dampak abu vulkanik yang berpotensi terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan (Ispa).
Nurbaety mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko dan akan diintensifkan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan di tingkat kelurahan.
"Kita juga telah membuat edaran bagi masyarakat melalui Kelurahan untuk kewaspadaan dini, penyakit-penyakit yang ditimbulkan saat musim hujan," katanya..
Beberapa kelurahan, kata dia, telah dilakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah berjangkitnya DBD maupu malaria.
Sedikitnya 29 kelurahan di Ternate Selatan, Ternate Tengah, Ternate Utara dan Pulau Ternate telah dilakukan fogging.
Dia mengatakan, sesuai data dari posko kesehatan yang dibentuk Dinas Kesehatan pascaerupsi Gunung Gamalama hingga kini ada 113 warga yang terserang penyakit.
Dari 113 warga terserang penyakit itu, yang terbanyak merupakan penderita penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan (Ispa) dan sebagian besar merupakan anak-anak dan lansia.
Dirinya merinci sejumlah penyakit yang ditangani tim medis baik di posko pengungsian maupun kelurahan yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama di antaranya diare yang sebagian besar diderita anak-anak dan bayi, hipertensi, gatrisis (maag kambuh) dan iritasi mata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Saat musim hujan, sejumlah penyakit sering muncul karena perubahan siklus udara dan dampak erupsi Gunung Gamalama sejak (16/7) pekan lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabesi di Ternate, Minggu.
Selain diare, yang harus diantisipasi adalah demam berdarah, malaria, serta flu dan batuk.
Warga diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan sehingga sumber penyakit seperti nyamuk dan bakteri tidak berkembang.
Di Ternata, ada beberapa kawasan yang perlu menjadi perhatian penyebaran penyakit saat musim hujan, terutama daerah yang juga terkena dampak abu vulkanik yang berpotensi terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan (Ispa).
Nurbaety mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko dan akan diintensifkan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan di tingkat kelurahan.
"Kita juga telah membuat edaran bagi masyarakat melalui Kelurahan untuk kewaspadaan dini, penyakit-penyakit yang ditimbulkan saat musim hujan," katanya..
Beberapa kelurahan, kata dia, telah dilakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah berjangkitnya DBD maupu malaria.
Sedikitnya 29 kelurahan di Ternate Selatan, Ternate Tengah, Ternate Utara dan Pulau Ternate telah dilakukan fogging.
Dia mengatakan, sesuai data dari posko kesehatan yang dibentuk Dinas Kesehatan pascaerupsi Gunung Gamalama hingga kini ada 113 warga yang terserang penyakit.
Dari 113 warga terserang penyakit itu, yang terbanyak merupakan penderita penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan (Ispa) dan sebagian besar merupakan anak-anak dan lansia.
Dirinya merinci sejumlah penyakit yang ditangani tim medis baik di posko pengungsian maupun kelurahan yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama di antaranya diare yang sebagian besar diderita anak-anak dan bayi, hipertensi, gatrisis (maag kambuh) dan iritasi mata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015