Ternate, 25/9 (Antara Maluku) - Ribuan cengkeh dan pala milik petani di Ternate, Maluku Utara (Malut) hangus terbakar setelah kebakaran hutan yang melanda lereng Gunung Gamalama sejak 22 September merembet ke lahan perkebunan petani.

"Saat ini sudah sembilan petani yang tanaman cengkeh dan palanya terbakar. Belum ditaksir berapa kerugian material yang mereka alami," kata Lurah Marikurubu Syamsuddin Asyura di Ternate, Jumat.

Dia mengatakan, dari hasil inventarisasi, salah seorang petani bernama Amir Tahir bukan saja kehilangan 50 pohon cengkeh yang terbakar tetapi harus kehilangan 100 pohon durian yang saat ini tengah dalam masa panen di atas areal tanah seluas satu hektare.

Selain itu, kata Syamsuddin, salah satu petani bernama Farahad Kapita harus kehilangan 30 pohon pala yang tengah masa panen dan di areal perkebunannya juga ada 21 pohon kayu manis yang sudah matang dan siap untuk dijual.

Dia mengakui, proses inventarisir bagi sembilan pemilik lahan perkebunan di kawasan Marikurubu dan Torano memang belum seluruhnya rampung karena lereng Gunung Gamalama belum bisa dijangkau karena ketinggian dan lokasi yang terjal menuju ke sejumlah lahan perkebunan yang terbakar.

Sebelumnya, Lurah Marikurubu menyatakan saat kejadian memang api terlihat di sekitar Moya dan tak lama kemudian menjalar sampai ke kawasan air belanda dan air guraci.

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang meluas, warga kemudian menggunakan alat seadanya seperti kayu untuk memadamkan api karena di areal terjadinya kebakaran tidak ada air untuk memadamkan api.

Meskipun saat ini kebakaran hutan mulai tidak terlihat, tetapi pemkot telah menempatkan sejumlah petugas di Kota Ternate dari berbagai instansi di lokasi rawan terjadinya kebakaran hutan di lereng Gunung Gamalama.

Pejabat Wali Kota Ternate Idrus Assagaf ketika dihubungi sebelumnya mengatakan pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Gamalama itu menggunakan peralatan sederhana karena lokasinya yang cukup sulit dan tidak memungkinkan mengerahkan peralatan yang memadai seperti mobil kebakaran.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015