Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pertanian terus mendorong upaya inovasi melalui kolaborasi bersama pelaku industri dalam mendukung aktivitas perekonomian hingga distribusi produk lokal.
Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Asrul Gailea dihubungi, Kamis, mengatakan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan generasi muda untuk mendukung sektor pertanian yang lebih maju.
Dia menekankan bahwa sektor ini tidak hanya membutuhkan tenaga kerja, tetapi juga inovasi dalam pengelolaan sumber daya, pemasaran, dan distribusi produk.
"Dalam upaya meningkatkan produktivitas, Dinas Pertanian Maluku Utara meluncurkan beberapa program unggulan untuk tahun 2025. Salah satu program besar adalah penanaman padi ladang di lahan seluas 8.000 hektare di Provinsi Malut," ujarnya.
Sehingga, program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI Angkatan Darat.
Selain itu, program penanaman jagung secara serentak juga akan dilaksanakan dengan melibatkan Mabes Polri. Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara berperan sebagai fasilitator untuk memperlancar pelaksanaan program tersebut.
Asrul juga menyebutkan program baru yang tengah digagas, yaitu pembukaan lahan baru untuk tanaman holtikultura seperti tomat, bawang merah, cabai keriting, cabai rawit, dan sayuran lainnya.
Untuk itu, kata dia, langkah ini dilakukan untuk menekan inflasi yang dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas tersebut di Malut.
Dalam hal ketahanan pangan, Maluku Utara saat ini berada di peringkat ke-22 dari 34 provinsi di Indonesia.
Menurut Asrul, ketiadaan kemandirian pangan menjadi salah satu penyebabnya. Banyak kebutuhan pangan di Maluku Utara masih didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
"Masyarakat perlu memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal," ujar Asrul.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan riset, lahan seluas seperempat hektare jika dikelola secara efektif dapat menghasilkan pendapatan hingga enam juta rupiah per minggu.
Untuk itu, Asrul mengimbau masyarakat lebih aktif dalam memanfaatkan potensi lahan yang ada. Ia berharap kolaborasi antara berbagai pihak dapat menciptakan inovasi baru di sektor pertanian sehingga Malut, dapat mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
"Dengan berbagai program dan upaya tersebut, Dinas Pertanian Provinsi Malut, optimis bahwa sektor pertanian akan menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di daerah ini," katanya.