Ambon (ANTARA) - Komunitas pelari di Maluku, Moluccas Runner Assosiation (MRA), meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) di provinsi itu menggelar ajang ultra maraton guna membantu memajukan pariwisata.
"Salah satu cara yang kami usulkan untuk memajukan pariwisata di Maluku adalah dengan digelarnya ajang ultra maraton," ujar Ketua MRA Jefri Tuwul di Ambon, Jumat.
Menurut Tuwul, dengan digelarnya ultra maraton di Maluku, dapat dengan mudah menarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyukai olahraga tersebut.
"Kalau ada ultra maraton di Maluku, maka akan dengan mudah mengundang wisatawan lokal dan mancanegara yang mengikuti kegiatan itu," kata dia.
Ultra maraton adalah bagian dari nomor lari maraton. Mendapat sebutan ultra lantaran jarak tempuhnya yang melampaui jarak resmi maraton pertandingan.
Jarak resmi maraton pertandingan adalah 43 kilometer Sementara, ultra maraton bisa menempuh jarak hingga 150 kilometer.
Sementara itu, pelari ultra marathon asal Maluku, Matheos Berhitu mengatakan, Maluku yang kaya akan gugusan pantainya, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari ultra maraton.
"Saat kami pelari ultra maraton melintasi sebuah wilayah, salah satu yang menghibur kami yaitu keadaan topografinya, di Maluku punya garis pantai yang bagus dan indah, itu akan menjadi daya tarik bagi para pelari lainnya," jelas Berhitu.
Ajang ultra maraton terakhit digelar komunitas FEUI Runners Universitas Indonesia pada November 2022.
Bertajuk UI Ultra 2022 ajang itu mengajak para pelari untuk menikmati rute lari berjarak 70 km, yang steril dan nyaman.
Saat ini, Matheos Berhitu merupakan salah satu pelari ultra maraton tercepat dan terjauh.
Hal itu diraihnya saat Matheos Berhitu menjuarai Ultra Marathon Tour Of Peninsula di Malaysia, dengan jarak 2.234 Kilometer dalam waktu 30 Hari pada Desember 2021.
MRA dorong Pemprov gelar Ultra Maraton untuk majukan pariwisata
Jumat, 10 Februari 2023 18:49 WIB