Ternate (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Maluku Utara (Malut), berkomitmen untuk meningkatkan kelestarian hutan dalam memanfaatkan konservasi guna melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk generasi mendatang.
Kepala Dinas Kehutanan, Sukur Lila di Ternate, Kamis, mengungkapkan bahwa tantangan pengelolaan hutan semakin kompleks dan ancaman serius seperti penebangan kayu ilegal, perburuan liar, alih fungsi lahan, kebakaran hutan, serta dampak perubahan iklim dalam meningkatkan kelestarian hutan.
"Semua isu ini harus menjadi perhatian kita bersama agar hutan tetap lestari dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," kata Sukur.
Menurut dia, hutan memiliki tiga manfaat utama, yaitu ekologis sebagai pengatur tata air dan menjaga kesuburan tanah, sosial ekonomi sebagai sumber pendapatan masyarakat dari hasil hutan kayu, serta manfaat konservasi yang melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Pj Gubernur Malut, Samsuddin Abdul Kadir menyampaikan bahwa 79 persen daratan Maluku Utara terdiri dari kawasan hutan dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) yang tinggi.
Selain itu, letak geografis yang berada di Wallacea menjadikan hutan Maluku Utara rumah bagi berbagai tumbuhan dan satwa unik serta langka.
Oleh karena itu, dirinya berharap di usia ke-25 ini, Dinas Kehutanan Malut bersama pihak terkait dapat semakin meningkatkan efektivitas pengelolaan hutan serta menjaga kelestarian.
Seperti diketahui, Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara merayakan hari jadinya yang ke-25 dalam menghadapi tantangan kehutanan di masa depan.
Pada perayaan HUT ini, Dinas Kehutanan meluncurkan inovasi baru bernama "CHAT HUTAN MU" (Catatan Kerja Harian Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara) untuk meningkatkan efisiensi kerja. Selain itu, dilakukan penanaman bibit pohon rambutan, mangga, dan jambu kristal oleh Pj Gubernur bersama Kepala Dinas Kehutanan.