Ambon, 21/10 (Antara Maluku) - Kondisi kabut asap di Kota Ambon telah mengancam aktivitas penerbangan karena jarak pandang mendatar hanya sekitar tiga km, kata staf Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Jeanly Uspessy.

"Jarak pandang mendatar di bawah lima km itu sebenarnya tidak bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penerbangan," katanya, di Ambon, Selasa.

Hanya saja, perkembangan kabut asap itu tergantung dari kebijakan maskapai penerbangan dan pilot.

Asap masih berasal dari kebakaran yang terjadi di wilayah Merauke, Papua dan diperparah dengan fenomena El Nino.

Kondisi cuaca berdasarkan prakiraan umumnya berawan dan arah anginTimur Selatan dengan kecepatan bervariasi 10 - 25 KM/jam.

Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, telah mengeluarkan peringatan waspada sebaran asap di seluruh wilayah Maluku.

Perkembangan kabut asap hingga saat ini masih tetap sama dengan jarak pandang mendatar di Kota Ambon hanya mencapai tiga kilometer

BMKG telah mengeluarkan larangan waspada sebaran asap ke seluruh wilayah Maluku. Namun, kita tidak memiliki otoritas untuk menetapkan apakah ini berbahaya bagi manusia ataukah tidak

"BMKG telah berkoordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi permasalahan yang kemungkinan ditimbulkan akibat kabut asap ke depan," tegas Jeanly Uspessy.

Berdasarkan foto satelit tercatat di seluruh Maluku terdapat 63 titik panas. 60 titik panas diantara berada di Pulau Buru, dua di Pulau Seram dan satu lainnya di Kabupaten Maluku Barat daya (MBD). Namun, sebaran asap dari sana tidak berdampak kepada akumulasi kabut di Kota Ambon karena asapnya mengikuti arah angin ke arah Utara.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015