Ambon, 27/11 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff bernostalgia dengan gurunya semasa masih duduk di bangku sekolah dasar, usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70 yang jatuh pada 25 November 2015, Jumat.

Mengenang masa-masa ketika masih menjadi murid di SD Tawiri, Said memberikan potongan pertama tumpeng sagu kepada Peter Pea, satu-satunya guru sekolah dasarnya yang masih hidup.

Tak hanya itu, ia juga memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI kepada gurunya itu.

Peter Pea yang terlihat sudah uzur, tampak begitu terharu saat menerima tumpeng dan cenderamata. Ia tersenyum tapi matanya terlihat berkaca-kaca.

"Tadi saya terharu sekali ketika memberikan cenderamata kepada bekas guru saya di SD Tawiri," kata Gubernur.

Ia mengatakan meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya meninggalkan bangku SD, ia tidak bisa melupakan jasa guru yang telah mendidik dan mengajarnya itu.

Karenanya, Gubernur Said tetap menjalin komunikasi dengan Peter Pea hingga sekarang.

"Sampai sekarang kami masih berhubungan karena tinggal beliau saja yang saya bisa mengenang dan menikmati masa lalu di SD," katanya.

Selain Said Assagaff, Ketua DPRD Kota Ambon Jammes Maatita, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku M. Saleh Tio, dan Kadis Dikbud Kota Ambon Benny Kainama juga berkesempatan untuk bernostalgia dengan guru-guru mereka.

Masing-masing guru, yakni An Ayal, Like Tuhumury, Marten Pattipeilohy, dan Corry Laratmase mendapatkan sepotong tumpeng dan cenderamata dari bekas anak didik mereka yang telah sukses sebagai pejabat pemerintahan tersebut.

Setelah itu, bersama-sama dengan Peter Pea, para guru berjasa itu juga mendapatkan setangkai bunga dari siswa-siswi SMA yang menghadiri upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015