Ambon (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Maluku meminta SMA Negeri Siwalima Ambon segera mengatasi masalah keracunan makanan dengan rutin melakukan kontrol kualitas asupan gizi dan penyajian makanan sebelum disajikan kepada siswa sekolah unggulan tersebut.
“Kita minta kepada pihak sekolah terutama dalam penyajian makanan harus memperhatikan betul kebersihan makanan tersebut. Apa lagi ini kepada anak-anak kita, perhatikan soal jenis-jenis makanan yang disajikan agar tidak terkontaminasi kembali,” kata Ketua PGRI Maluku Nizham Idary Toekan di Ambon, Sabtu (19/11).
Nizham mengatakan hal tersebut menanggapi insiden keracunan massal di SMA Siwalima, Jumat (18/11).
Baca juga: Total 70 siswa SMA Siwalima Ambon keracunan makanan, 34 di antaranya masih dirawat di RS
Ia mengatakan, pihak sekolah bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk rutin mengontrol makanan yang akan disajikan kepada siswa.
“Kita berkeinginan posisi anak-anak kita yang biasanya di asrama, itu perlu kontrol pihak sekolah maupun pihak kesehatan untuk mengantisipasi keracunan,” katanya.
Menurut dia, sekolah dengan asrama berisiko tinggi terjadi keracunan karena penyajian makanan dibuat dalam satu wadah. Oleh karena itu, dengan mengontrol makanan yang disaji, dapat membantu mengantisipasi ada hal yang serupa terjadi berulang kali.
“Untuk itu, kita berharap agar pihak kesehatan turut mendampingi dan melakukan kontrol terhadap makanan-makanan tersebut, agar kejadian ini tidak terulang,” harapnya.
Nizham berharap kejadian tersebut harus dijadikan pelajaran dan segera diambil langkah antisipasi agar ke depan para siswa bisa menjalani proses belajar seperti biasa.
“Sekali lagi kami mengimbau untuk pihak sekolah agar segera bekerja sama dengan pihak kesehatan, jangan sampai terjadi lagi hal sepeti itu. Karena ini juga mengganggu aktivitas belajar anak-anak kita,” ucapnya
Jumlah siswa yang keracunan makanan mencapai 70 orang di SMA Siwalima Ambon, dan hingga Jumat (18/11) malam hari masih ada 34 pelajar yang menjalani perawatan medis secara intensif pada sejumlah rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Maluku itu.
Sesuai keterangan salah seorang pelajar, Prety Masella, pada Kamis (17/11) sekitar pukul 13:00 WIT mengikuti makan siang bersama seluruh pelajar dengan menu ikan goreng dan sayur bayam.
Siswi kelas 11 ini mengaku sudah mulai merasakan kondisi tubuhnya menjadi lemas dan rasanya mau muntah menjelang malam hari. Kemudian sekitar pukul 20.00 WIT, yang bersangkutan makan malam bersama dengan menu sop kacang hijau dan telur dadar.
Namun, pada saat menikmati makan malamnya, dia langsung mengalami kepala pusing dan mual-mual, namun Prety masih tetap memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan belajar malam.
Pada hari Jum'at (18/11) pagi sekitar pukul 08.00 WIT, korban mengalami sakit perut dan mual, kepala pusing di sertai lemas yang mengakibatkan penurunan kesadaran.
Baca juga: Kemenkes: Penelitian penyebab gangguan ginjal akut terus dikembangkan