Ambon (ANTARA) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Maluku meminta pihak sekolah dan orang tua agar memanfaatkan gawai anak-anak untuk meningkatkan literasi membaca.
“Jadi sebenarnya tergantung dari pengawasan anak-anak di sekolah. Mereka waktu di sekolah 4-5 jam. Selebihnya dari orang tua. Kalau anak-anak kita tidak membaca berarti hilang jalan, apa lagi ditambah dengan kemajuan teknologi sekarang. Jadi manfaatkan gawai untuk mendownload atau mengakses bahan yang bisa dijadikan bacaan untuk menambah pengetahuan,” kata Ketua PGRI Maluku, Nizham Idary Toekan, di Ambon, Senin.
Berdasarkan hasil ukuran asesment tahun 2021 yang dipaparkan oleh badan penjamin mutu pendidikan, Maluku berada di bawah Provinsi Papua, prestasi asesment-nya adalah urutan 32 dari 34 provinsi pada saat itu.
Baca juga: Presiden Jokowi: Bangun karakter kebangsaan dan Pancasila kepada anak didik
“Jadi kita berada pada urutan 32, Papua masih di atas kita. Ukuran asesment itu adalah pendidikan karakter, kemudian pada membaca, dan menulis. Jadi tiga komponen itu yang selalu menjadi ukuran standar bagi setiap satuan pendidikan di Provinsi Maluku, maupun provinsi yang lain di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, kurangnya literasi pada Provinsi Maluku yaitu karena kemajuan teknologi, di mana anak-anak menjadi jarang membaca buku, karena sudah terbiasa, bahkan dibolehkan memegang gawai oleh orang tua hingga di sekolah.
“Dari ini, kita berharap menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah untuk bagaimana berkolaborasi bersama guna peningkatan mutu literasi kita,” kata Nizham berharap.
“Rata rata anak-anak kita terutama pada tingkat kelas tiga SD, SMP, SMA, itu literasi untuk membaca sangat kurang apa lagi menghitung,” ia menambahkan.
Ia mengaku, pada kesempatan hadir dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI yang ke-77 di Kota Masohi, PGRI, serta para kepala sekolah telah melakukan rapat koordinasi membahas pengembangan mutu pendidikan ke depan di Maluku.
"Salah satu wujud kita untuk mengupayakan pengembangan pendidikan di Maluku. Dari Dinas Pendidikan dan PGRI juga meminta para kepala sekolah untuk berkolaborasi bersama bagaimana ke depannya pendidikan kita di Maluku ini," ucapnya.
Baca juga: PGRI Maluku minta SMA Siwalima atasi masalah keracunan makanan