Ambon (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menjadikan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku sebagai pusat studi pembangunan di daerah itu.
“Kita akan menjadikan Unpatti pusat pembangunan di Maluku,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy di Ambon, Selasa.
Hal itu dikatakannnya saat melakukan kunjungan kerja ke Maluku untuk meninjau sejumlah program prioritas pembangunan nasional di wilayah itu pada 16-17 Juni 2025.
Menurut Rachmat, Unpatti memainkan peran penting dalam menjawab tantangan pembangunan daerah.
Dengan dukungan berbagai fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Teknik, Hukum, serta Perikanan dan Ilmu Kelautan, kata dia, Unpatti memiliki kapasitas akademik yang kuat untuk menghasilkan riset dan kajian kebijakan yang relevan.
"Rekam jejak keterlibatan Unpatti dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan penyusunan dokumen perencanaan daerah juga menjadi bukti konkret kontribusinya dalam pembangunan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, komitmen Unpatti terhadap isu pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan menjadikannya institusi yang tepat untuk memimpin kajian pembangunan nasional berbasis karakteristik lokal.
Oleh sebab itu, menurut dia, dengan fasilitas riset yang memadai dan jaringan kerja sama yang luas, Unpatti berpotensi besar menjadi simpul koordinasi kebijakan pembangunan di kawasan timur Indonesia.
“Bappenas menyiapkan rencana induk untuk pembangunan daerah agar kawasan Indonesia timur berkontribusi untuk pembangunan nasional,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bappenas, kata Pambudy, adalah mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru, kawasan strategis Pariwisata Nasional Banda Neira, yang menjadi kawasan prioritas, bukan hanya untuk Maluku, tetapi prioritas nasional juga karena memiliki kekayaan alam, budaya dan sejarah, yang merefleksikan perjuangan panjang bangsa Indonesia.
"Langkah ini juga tentunya melibatkan para peneliti dan akademisi dari Unpatti berkaitan dengan penelitian dampak dan tantangan dalam implementasi rencana induk di daerah," ujarnya.
Sebagai langkah nyata pembangunan, kata dia, diharapkan keterlibatan para akademisi sebagai upaya menjawab tantangan pembangunan terutama untuk meningkatkan kualitas kawasan mulai dari infrastruktur, ketahanan pangan, energi, air kualitas lingkungan dan sampai hal mendasar.
"Seperti penanggulangan sampah dan pelayanan dasar lainnya termasuk infrastruktur jalan dan jalan akses yang sangat penting untuk pengembangan pariwisata,” tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PPN/Bappenas jadikan Unpatti pusat studi pembangunan Maluku