Ambon, 29/11 (Antara Maluku) - Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM) Ambon mendorong pengembangan industri rumah tangga berupa makanan berbahan rumput laut yang dihasilkan ibu-ibu di Desa Nuruwe, Kabupaten Seram Bagian Barat, dengan membuka peluang usaha dan pasar bagi mereka.
"Kami sedang mendorong agar usaha produksi makanan berbahan rumput laut yang dilakukan ibu-ibu di Nuruwe menjadi industri rumah tangga, karena dari segi potensi bahan baku, desanya juga menghasilkan rumput laut," kata Direktur LPPM Ambon Pieter Wairissal, di Ambon, Minggu.
Upaya mendorong pengembangan industri rumah tangga tersebut, kata dia, dilakukan dengan dengan membuka lebih banyak peluang pasar bagi produk-produk yang dihasilkan, seperti mengusahakan tempat berproduksi, mengurus perizinan dan sertifikasi halal dan sehat.
"Mereka baru bisa membuat tiga jenis saja, steak, puding dan jus dari rumput laut. Steak mereka sudah dijual di mana-mana tapi dua produk lain pemasarannya masih di sekitar kampung karena mereka juga masih kekurangan alat untuk bisa membuat banyak," katanya.
Dijelaskannya, 12 orang ibu rumah tangga tersebut awalnya dilatih membuat makanan berbahan rumput laut oleh pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan United Nation Development Program (UNDP), pada Agustus 2015.
Pasca pelatihan, LPPM terus melakukan pendampingan secara intens hingga mereka bisa menjadikan hasil dari pelatihan menjadi usaha kecil-kecilan dan mandiri dalam mengelolanya.
Sejak mulai berproduksi pada September 2015, ibu-ibu rumah tangga di daerah pesisir tersebut, telah menghasilkan lebih dari 5.000 bungkus steak rumput laut yang dijual ke pasar pasar dan toko oleh-oleh di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kota Ambon.
"Program bersama Kementerian Desa Tertinggal dan UNDP hanya sampai pada pelatihan saja, tapi kami berinisiatif terus mendampingi hingga mereka mandiri, permintaan terhadap produk mereka cukup banyak sudah sampai ke Provinsi Papua, meskipun hanya baru orang-perorangan" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kami sedang mendorong agar usaha produksi makanan berbahan rumput laut yang dilakukan ibu-ibu di Nuruwe menjadi industri rumah tangga, karena dari segi potensi bahan baku, desanya juga menghasilkan rumput laut," kata Direktur LPPM Ambon Pieter Wairissal, di Ambon, Minggu.
Upaya mendorong pengembangan industri rumah tangga tersebut, kata dia, dilakukan dengan dengan membuka lebih banyak peluang pasar bagi produk-produk yang dihasilkan, seperti mengusahakan tempat berproduksi, mengurus perizinan dan sertifikasi halal dan sehat.
"Mereka baru bisa membuat tiga jenis saja, steak, puding dan jus dari rumput laut. Steak mereka sudah dijual di mana-mana tapi dua produk lain pemasarannya masih di sekitar kampung karena mereka juga masih kekurangan alat untuk bisa membuat banyak," katanya.
Dijelaskannya, 12 orang ibu rumah tangga tersebut awalnya dilatih membuat makanan berbahan rumput laut oleh pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan United Nation Development Program (UNDP), pada Agustus 2015.
Pasca pelatihan, LPPM terus melakukan pendampingan secara intens hingga mereka bisa menjadikan hasil dari pelatihan menjadi usaha kecil-kecilan dan mandiri dalam mengelolanya.
Sejak mulai berproduksi pada September 2015, ibu-ibu rumah tangga di daerah pesisir tersebut, telah menghasilkan lebih dari 5.000 bungkus steak rumput laut yang dijual ke pasar pasar dan toko oleh-oleh di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kota Ambon.
"Program bersama Kementerian Desa Tertinggal dan UNDP hanya sampai pada pelatihan saja, tapi kami berinisiatif terus mendampingi hingga mereka mandiri, permintaan terhadap produk mereka cukup banyak sudah sampai ke Provinsi Papua, meskipun hanya baru orang-perorangan" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015