Ambon, 27/4 (Antara Maluku) - Pemerintah Australia akan menyiapkan anggaran pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di Desa Nania, Kecamatan Teluk Ambon tahun 2016.

"Setelah melakukan kunjungan untuk melihat pembangunan Ipal komunal, pemerintah Australia berjanji akan mengucurkan anggaran untuk menambah sambungan di Desa Nania," kata Kepala Dinas Tata Kota Denny Lilipory di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, proses pembangunan IPAL komunal dilaksanakan Dinas Tata Kota menggunakan dana bantuan dari Australian Agency for International Development (AUS-AID) sejak tahun 2015.

Sebanyak 274 unit sambungan telah terpasang, tetapi yang telah diverifikasi sebanyak 181 unit sambungan.

"Kami telah mengirimkan laporan dan telah diverifikasi guna memastikan penggunaan anggaran tersebut sesuai kenyataan di lapangan, karena itu hari ini perwakilan Kedutaan Australia datang untuk melihat langsung guna meminta tanggapan dari masyarakat Nania," katanya.

Denny menjelaskan, tahap awal pihaknya menargetkan sebanyak 600 sambungan di desa Nania harus terpasang, tetapi baru tersambung 274 sambungan.

"Tahun ini kita berharap bisa menambah sambungan pembangunan Ipal komunal lagi, dilakukan secara bertahap tergantung dengan kesiapan anggaran dan persetujuan masyarakat dan pemerintah setempat," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan saluran sanitasi bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem limbah rumah tangga yang baik, agar dapat menghasilkan pola hidup bersih di kalangan masyarakat Kota Ambon.

Pembangunan sanitasi di Kota Ambon merupakan program hibah dari Team Leader Sanitation Australia Indonesian Infrastructure Grant (SAIING) Australian AID kepada 43 Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

"Pembangunan dilakukan atas bantuan dari SAIING kepada 43 pemerintah daerah, dengan tujuan agar instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di kawasan pemukiman dapat berjalan dengan baik," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini semantara membangun saluran sanitasi di lima lokasi di Kota Ambon.

Setelah menetapkan Desa Nania, Kecamatan Baguala sebagai kawasan percontohan pemasangan Ipal komunal, maka selanjutnya akan dilakukan pembangunan di lima lokasi di Ambon yakni pengungsi Batu Gajah, Negeri Halong, Kelurahan Pandan Kasturi, Air Besar Desa Passo, dan Batu Merah.

Sesuai rencana di setiap lokasi akan dibangun kurang lebih 200 hingga 300 saluran sanitasi, guna membantu masyarakat yang menetap di kawasan tersebut.

"Pembangunan sanitasi sebagai upaya menjaga perilaku dalam pembudayaan hidup bersih, serta mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016