Ambon, 29/6 (Antara Maluku) - Peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPLD-LIPI) Hanung Agus Mulyadi mengatakan kondisi oseanografi Teluk Ambon selama setahun terakhir masih normal.

"Teluk Ambon bagian dalam dan Teluk Ambon bagian luar berdasarkan pemantauan pada 2015 masih dalam kondisi normal, meski secara kimiawi cenderung ada penurunan keasaman, kenaikan konsentrasi hara dan penurunan kadar oksigen terlarut," katanya di Ambon, Rabu.

Hanung yang juga Koordinator Penelitian Monitoring Teluk Ambon mengatakan secara fisika, arus di ambang yang memisahkan Teluk Ambon bagian dalam dan Teluk Ambon bagian luar menunjukkan nilai maksimum berkisar dari 0,1 sampai dengan 0,2 m/s.

Stratifikasi suhu hanya ditemukan pada musim peralihan I dan II, sedangkan musim barat dan timur didominasi oleh pasang-surut, turbiditas di Teluk Ambon bagian dalam lebih tinggi pada musim barat dengan kisaran dua nephelometric turbidity units (NTU).

Kualitas perairan Teluk Ambon secara bakteriologis, secara rata-rata sudah berada di bawah batas atas baku mutu air laut yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam Peraturan No. 51 Tahun 2004, yakni 1.000 sel per 100 ml air laut.

"Jenis Fitoplankton dan zooplankton penyusun komposisi plankton relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan yang terlihat ada pada kelimpahan relatif yang diduga terkait dengan nutrisi dan musim. Pengamatan tahun lalu tidak teridentifikasi jenis alga Pyrodinium bahamense penyebab berkembangnya alga berbahaya (Harmful algal blooms - HABs)," katanya.

Dikatakannya komposisi ikan pelagis yang teridentifikasi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, menjadi 70 jenis dari 30 famili.

Jenis ikan dengan jumlah individu yang terbanyak relatif sama dengan tahun sebelumnya adalah Encrasicholina heteroloba, Leiognathus leuciscus, Gazza minuta, Stolephorus indicus, dan Gerres oyena.

Sedangkan ikan karang jumlahnya mencapai 2.875 individu yang terdiri atas 23 Famili 169 jenis, 71 marga.

Jumlah individu maupun jenis ikan karang di enam situs pengamatan yang terletak pada Teluk Ambon bagian luar yang jauh lebih besar dibandingkan dengan site pengamatan Teluk Ambon bagian dalam.

Untuk jenis krustasea, sedikitnya ada 13 jenis kepiting yang termasuk kedalam delapan suku dari kelompok Brachyura, dan satu suku dari kelompok Anomura.

"Jenis Benthos polikhaeta ada 21 jenis poliket yang termasuk ke dalam 10 suku yang teridentifikasi, kandidat poliket jenis baru berasal dari suku Capitellidae, yakni Leiocapitellides n.sp.," ucapnya.

Hanung menambahkan terumbu karang di Teluk Ambon telah terjadi perubahan jumlah, baik untuk suku, marga dan jenis. Jumlah suku dan marga yang diperoleh pada penelitian setahun terjadi penurunan, tapi untuk jenisnya terjadi peningkatan.

"Nilai persentase tutupan untuk komponen karang hidup telah terjadi perubahan, di perairan Desa Lilibooy dan Dusun Eri serta Batu Capaeuw mengalami peningkatan, sedangkan Desa Hative Besar, Desa Poka, Kota Jawa dan Desa Halong serta Desa Hunuth mengalami penurunan," ujarnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016